Berita Nasional Terkini

Budi Arie Segera Temui Prabowo, Sinyal Projo Gabung Gerindra Makin Kuat

Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Heriani AM
Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
KONGRES PROJO - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi beserta jajaran organisasi Projo, di sela-sela Kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025). Budi Arie mengaku ingin berlabuh di Partai Gerindra. (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami) 

“Pada prinsipnya Partai Gerindra itu partai terbuka. Yang penting satu, sudah berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah, yang kedua dia WNI,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Muzani menyebut bahwa Budi Arie telah memenuhi syarat, dan secara prinsip bisa diterima sebagai anggota. Namun ia juga mengakui bahwa wacana ini belum dibahas langsung dengan Prabowo.

“Belum. Saya belum ketemu presiden sejak ada berita ini,” tandas Wakil Ketua MPR RI itu.

Strategi Politik

Langkah Relawan Projo yang menyatakan siap bergabung dengan Partai Gerindra dan mengganti logo organisasi dinilai bukan sekadar perubahan simbolik. 

Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai, langkah itu bisa menjadi bagian dari strategi politik Presiden ke-7 Joko Widodo untuk tetap menjaga pengaruhnya di lingkar kekuasaan pemerintahan Prabowo Subianto.

Projo, yang selama ini dikenal sebagai barisan loyalis Jokowi, disebut tengah memainkan manuver halus menjelang peta politik 2029.

Projo adalah organisasi relawan yang awalnya mendukung Presiden Joko Widodo, namun kini telah beralih mendukung Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Dekati Prabowo, Projo Bantah Hubungan dengan Jokowi Berakhir

Strategi tersebut kata dia, untuk menyusupkan pengaruh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Gerindra.

"Menurut saya, itu sangat mungkin adalah strategi Jokowi juga untuk menyusupkan Projo ke Gerindra, supaya Jokowi juga memahami arah dan strategi Gerindra mau apa ke depan," ujar Hensa, Selasa (4/11/2025).

Hensa menjelaskan, bisa jadi langkah tersebut merupakan strategi di depan publik di mana Projo tampak berpisah dari Jokowi.

Namun, ia mengingatkan catatan sejarah Projo yang pernah 'ngambek' dan mengancam bubar, tapi akhirnya selamat karena Ketua Umum Budi Arie Setiadi diangkat jadi Wakil Menteri Desa saat itu.

"Orang mungkin pikir Projo lagi ngambek. Menurut saya nggak, pasti orang-orang Projo tahu bahwa mereka harus berterima kasih pada Jokowi," tambahnya.

Hensa pun mengingatkan publik soal kepiawaian Jokowi dikenal dalam manuver politik, sehingga ia pun menilai hal itu murni strategi. 

"Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, Prabowo-Gibran 2 periode," kata Hensa.

Baca juga: Respons Budi Arie soal Projo Disebut Putus Hubungan dengan Jokowi

Menurutnya, Projo sengaja disusupkan untuk memengaruhi keputusan internal Gerindra, sekaligus memantau strategi Prabowo Subianto dan partainya dalam dua periode ke depan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved