Gempa Hari Ini

BMKG: Zona Megathrust di Mentawai, Selat Sunda, dan Sumba Berpotensi Gempa Besar

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan ada tiga zona megathrust di Indonesia yang belum mengalami gempa besar, Rabu (5/11/2025).

BMKG
GEMPA TARAKAN - Foto ilustrasi. Gempa M 4,8 guncang Tarakan, Kaltara, Rabu (5/11/2025) pukul 17.37 WIB. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani menyebut Indonesia merupakan negara yang rawan bencana karena kondisi geografis, geologis, dan klimatologis yang sangat kompleks.(BMKG) 
Ringkasan Berita:
  • Zona megathrust di Mentawai, Selat Sunda, dan Sumba 
  • BMKG ingatkan zona tersebut perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan gempa besar
  • Masyarakat dan pemerintah diimbau siap siaga dalam menghadapi risiko bencana

TRIBUNKALTIM.CO -  Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani menyebut Indonesia merupakan negara yang rawan bencana karena kondisi geografis, geologis, dan klimatologis yang sangat kompleks. 

Selain itu, wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif utama dunia. Oleh karena itu rawan terjadi tumbukan antarlempeng.

Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan adanya tiga zona megathrust di Indonesia yang belum mengalami gempa besar selama ratusan tahun.

Ketiga wilayah tersebut adalah Mentawai, Selat Sunda, dan Sumba.

Baca juga: BMKG Laporkan 3 Titik Gempa Terkini, Lembata hingga Halmahera Barat Alami Guncangan

Pernyataan ini disampaikan Teuku dalam rapat bersama Tim Pengawas Penanganan Bencana DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

“Atas tumbukan lempeng ini, maka wilayah Indonesia terdapat 13 segmen megathrust. Diyakini bahwa megathrust nomor 4 di Mentawai, nomor 7 di Selat Sunda, dan nomor 10 di Sumba adalah zona sumber gempa aktif yang belum terjadi gempa besar dalam puluhan hingga ratusan tahun,” jelas Teuku, yang baru dilantik sebagai Kepala BMKG.

Baca juga: Gempa Susulan Terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara BMKG Catat Magnitudo 2,7 Kedalaman 10 Km

Akumulasi Energi Tektonik

Menurut Teuku, saat ini diduga kuat tengah terjadi proses akumulasi energi tektonik di tiga wilayah tersebut.

Kondisi ini berpotensi memicu gempa besar kapan saja, meski waktu pastinya tidak dapat diprediksi.

“Diduga kuat saat ini sedang terjadi proses akumulasi energi tektonik yang dapat merilis gempa besar sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi,” ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved