Berita Nasional Terkini

Hasil Survei Indikator: 77,7 Persen Publik Puas atas Kinerja Prabowo dalam Setahun

Berdasarkan hasil survei Indikator, sebanyak 77,7 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Prabowo.

|
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
KINERJA PRABOWO - Foto Presiden RI Prabowo Subianto saat berada di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9/2025). Hasil survei Indikator menunjukkan 77,7 persen publik puas dengan kinerja Prabowo dalam setahun (Dok/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden) 
Ringkasan Berita:
  •  Survei Indikator Politik Indonesia mencatat 77,7 persen publik puas atas kinerja Presiden Prabowo selama setahun pemerintahan
  • Kepuasan tertinggi datang dari Generasi Z dan laki-laki, dengan alasan utama keberhasilan memberantas korupsi dan program nyata seperti makan bergizi gratis
  • Ketidakpuasan terutama disebabkan belum meratanya bantuan dan kondisi ekonomi yang belum stabil.

TRIBUNKALTIM.CO - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia baru-baru ini menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dalam satu tahun masa pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan hasil survei Indikator, sebanyak 77,7 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Prabowo.

Temuan ini disampaikan langsung oleh Burhanuddin Muhtadi, Founder dan Peneliti Utama Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, dalam pemaparan bertajuk Evaluasi Publik Setahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran, yang disiarkan melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Sabtu (8/11/2025).

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 20–27 Oktober 2025, dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara acak melalui metode multistage random sampling (pengambilan sampel bertingkat).

Metode ini lazim digunakan dalam penelitian sosial-politik karena memungkinkan distribusi responden yang mewakili populasi nasional secara lebih proporsional.

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo Unggul 46,7 Persen, Dedi Mulyadi dan Anies di Posisi Berikutnya

Margin of error survei ini tercatat ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, artinya hasil survei memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi.

Dalam hasil temuan tersebut, 77,7 persen responden merasa puas terhadap kinerja Presiden Prabowo.

Dari angka tersebut, 60,4 persen menyatakan cukup puas dan 17,3 persen mengaku sangat puas. 

Sementara itu, 20,8 persen responden merasa kurang atau tidak puas, terdiri dari 19,8 persen kurang puas dan 1,0 persen tidak puas sama sekali, sedangkan sisanya 1,5 persen tidak memberikan jawaban.

“Yang mengatakan sangat puas atau cukup puas di setahun pemerintahan Pak Prabowo itu 77,7 persen. Jadi, cukup tinggi,” kata Burhanuddin dalam paparannya, Sabtu (8/11/2025).

Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Gender dan Generasi

Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya perbedaan menarik antara kelompok gender dan generasi.

Berdasarkan data survei, responden laki-laki cenderung memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi dibanding perempuan. 

Sebanyak 81,4 persen laki-laki menyatakan sangat atau cukup puas, sementara pada responden perempuan angkanya sedikit lebih rendah, yakni 73,9 persen.

Sebaliknya, tingkat ketidakpuasan perempuan (24,0 persen) tercatat lebih tinggi dibanding laki-laki (17,7 persen).

Data ini menunjukkan adanya variasi persepsi antara dua kelompok tersebut, yang mungkin dipengaruhi oleh perbedaan pengalaman, akses informasi, serta pandangan terhadap kebijakan pemerintah.

Dari sisi kelompok usia atau generasi, tingkat kepuasan tertinggi berasal dari Generasi Z (lahir 1997–2012) dengan 81,8 persen responden menyatakan sangat atau cukup puas.

Disusul oleh Generasi Milenial (1981–1996) sebesar 77,1 persen, Generasi X (1965–1980) sebesar 75,8 persen, dan yang paling rendah adalah kelompok Baby Boomers+ (1918–1964) dengan 74,5 persen.

Menariknya, tingkat ketidakpuasan justru paling tinggi pada Generasi X sebesar 23,0 persen, sementara yang paling rendah ada pada Generasi Z (17,6 persen).

“Jadi, ada pola yang cukup terlihat, semakin tua tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden agak turun, meskipun over all kelompok baby boomers sekali pun tingkat kepuasannya mencapai 74,5 persen,” ujar Burhanuddin.

Alasan Publik Merasa Puas terhadap Kinerja Prabowo

Indikator Politik Indonesia juga menggali alasan di balik kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo.

Hasilnya menunjukkan persepsi positif masyarakat terhadap berbagai aspek kepemimpinan dan kebijakan yang telah dijalankan.

Sebanyak 19,5 persen responden menyatakan puas karena menilai Prabowo berhasil memberantas korupsi.

“Pak Prabowo dianggap berhasil memberantas korupsi. Lagi-lagi ini persepsi. Jadi, kelompok aktivis antikorupsi mungkin bisa berbeda pendapat. Tapi, persepsi publik yang dipegang luas adalah Pak Prabowo dianggap sukses dalam memberantas korupsi dalam satu tahun terakhir,” jelas Burhanuddin.

Alasan kedua terbanyak adalah karena kinerjanya dinilai bagus dan sudah ada bukti nyata dari hasil kerjanya, sebesar 15,9 persen.

Sementara itu, 12,8 persen responden menyebut sifat tegas, berwibawa, dan berani sebagai alasan utama kepuasan mereka.

Selanjutnya, 9,7 persen responden mengaku puas karena Presiden sering memberi bantuan kepada masyarakat, sementara 8,0 persen menilai program makan bergizi gratis menjadi kebijakan yang paling dirasakan manfaatnya.

Selain itu, 6,1 persen responden juga menilai bahwa program kerja pemerintah di bawah Prabowo berjalan dengan baik dan terarah.

Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi publik bukan hanya berakar pada wacana politik, tetapi juga pada hasil konkret yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketidakpuasan

Meski mayoritas publik menyatakan puas, survei indikator juga mencatat alasan dari kelompok 20,8 persen responden yang merasa kurang atau tidak puas.

Alasan paling dominan berasal dari persepsi bahwa belum ada bukti nyata kinerja Presiden, dengan 20,4 persen responden menyebut kinerja pemerintah belum terlihat atau tidak bagus.

Alasan berikutnya adalah karena bantuan sosial dinilai tidak tepat sasaran atau belum merata, disebut oleh 14,1 persen responden.

“Ini artinya, meskipun bantuannya cukup masif, tapi ada sebagian masyarakat yang mungkin merasa berhak, tapi tidak mendapat bantuan,” ujar Burhanuddin.

Selain itu, 13,6 persen responden menilai program kerja Prabowo belum berjalan maksimal, sedangkan 8,1 persen menganggap kondisi ekonomi masih belum stabil atau bahkan memburuk.

Beberapa responden juga menyebut korupsi masih terjadi (5,4 persen) serta banyak masalah nasional yang belum terselesaikan (5,0 persen).

Data ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat kepuasan publik tinggi, masih terdapat ruang besar bagi pemerintah untuk memperbaiki efektivitas kebijakan, terutama di bidang ekonomi dan pemerataan sosial.

Survei ini dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, salah satu lembaga riset sosial-politik terkemuka di Indonesia yang dikenal memiliki kredibilitas tinggi dalam pengumpulan data opini publik.

Populasi survei indikator mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, dengan pengambilan sampel secara bertahap (multistage random sampling) yang memperhatikan distribusi wilayah, usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial ekonomi.

Proses wawancara dilakukan secara tatap muka langsung dengan responden, sehingga data yang diperoleh relatif akurat dan mencerminkan persepsi masyarakat secara riil terhadap kinerja pemerintah dalam satu tahun terakhir.

Dengan margin of error 2,9 persen, survei ini mampu memberikan gambaran umum yang kuat mengenai arah dukungan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto.

Survei Indikator: Prabowo Unggul 46,7 Persen, Dedi Mulyadi dan Anies di Posisi Berikutnya

Presiden Prabowo Subianto kembali menempati posisi teratas dalam survei elektabilitas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia. 

Jika pemilihan umum digelar saat ini, Prabowo diprediksi unggul jauh dari nama-nama lain yang disimulasikan, dengan tingkat elektabilitas mencapai 46,7 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar dan hanya meraih 4,8 persen dukungan.

Baca juga: Pesan Terakhir Mantan Ketua KPK Antasari Azhar untuk Presiden Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas Prabowo.

“Dalam simulasi semi terbuka 25 nama calon presiden, Prabowo Subianto unggul 46,7 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Sabtu (8/11/2025).

Di bawah Prabowo, Dedi Mulyadi (Demul) menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen. 

Sementara Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar, hanya meraih 4,8 persen.

Burhanuddin menjelaskan rendahnya elektabilitas Gibran disebabkan oleh kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan dengan sosok Prabowo sebagai Presiden. 

Selain itu, Gibran dinilai belum memiliki rekam jejak nasional yang kuat, dan basis dukungannya masih terbatas di Jawa Tengah.

“Kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo meningkat, tetapi kredit elektoralnya lebih banyak mengalir ke Pak Prabowo, bukan ke partai ataupun tokoh lain yang berada di pemerintahan,” jelas Burhanuddin.

Baca juga: Prabowo Ngaku Hopeng dan Tak Takut dengan Jokowi, Pengamat Sebut Strategi untuk Tenangkan Publik

Nama-nama lain yang mencatat elektabilitas di kisaran 1–4 persen antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (3,9persen), Ganjar Pranowo (3,7persen), Purbaya Yudhi Sadewa (1,5persen), Sherly Tjoanda (1,1persen), dan Khofifah Indar Parawansa (0,5persen). Adapun 7,6 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (TT/TJ).

Dalam simulasi yang hanya menyertakan tiga nama capres, Prabowo tetap unggul telak dengan 68,4 persen, diikuti Anies Baswedan (14,3persen) dan Gibran (9,8persen). Sebanyak 7,5 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Burhanuddin menilai hasil ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Prabowo masih solid meski sudah satu tahun menjabat sebagai Presiden. 

Sementara Gibran, meski telah menjadi Wakil Presiden, belum menunjukkan lonjakan elektabilitas yang signifikan.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi menunjukkan tren kenaikan yang kuat, terutama di wilayah basis politiknya seperti Jawa Barat dan Banten.

“Basis terbesar dukungan Dedi Mulyadi ada di Jawa Barat sebesar 43,5 persen,” ungkap Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden melalui wawancara tatap muka. 

Baca juga: Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Takut dan Tidak Dikendalikan oleh Jokowi

Margin of error survei ini ±2,9?ngan tingkat kepercayaan 95persen.

Temuan Indikator ini sejalan dengan hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis sebelumnya pada 19 Oktober 2025. 

Dalam survei tersebut, Prabowo juga menempati posisi teratas dengan elektabilitas 40,6 persen, disusul Dedi Mulyadi (9,1persen) dan Anies Baswedan (4,4persen). Gibran berada di posisi keempat dengan 2,9 persen.

“Top of mind ini pertanyaan terbuka. Kita tidak membuat simulasi nama, kita tanyakan ke publik jika pemilu dilakukan pada hari ketika mewawancara tatap muka. Prabowo 40,6persen, Dedi Mulyadi 9,1persen, Anies Baswedan 4,4persen, Gibran Rakabuming Raka 2,9persen, Ganjar Pranowo 1,7persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (19/10).

Dalam simulasi semi terbuka versi Poltracking, tiga nama teratas tetap sama: Prabowo (48,5persen), Dedi Mulyadi (15,7persen), dan Anies Baswedan (6,3persen). Sementara dalam simulasi 10 besar, Prabowo meraih 49,1persen, Dedi Mulyadi 17,1persen, dan Anies Baswedan 6,9persen.

Adapunsurvei Poltracking ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia. 

Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden merupakan warga berusia di atas 17 tahun, dan survei dilakukan pada 3–10 Oktober 2025. (*)
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Indikator: Prabowo Masih Capres Terkuat, Gibran Tertinggal dari Dedi Mulyadi dan Anies.

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Survei Indikator: 77,7 Persen Responden Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved