Berita Nasional Terkini

Rekam Jejak Arif Satria, Dilantik Prabowo jadi Kepala BRIN, Lepas Jabatan Rektor IPB

Nama Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dilantik Prabowo menjadi Kepala BRIN

Humas IPB
KEPALA BRIN - Arif Satria, Rektor IPB.. Arif Satria baru saja dilantik Prabowo jadi Kepala BRIN (Humas IPB) 
Ringkasan Berita:
  • Arif Satria, Rektor IPB, dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala BRIN menggantikan Laksana Tri Handoko
  • Ia akan mundur dari jabatan rektor karena aturan IPB tidak memperbolehkan rangkap jabatan
  • Dengan latar akademik kuat dan pengalaman luas, Arif siap memimpin arah riset nasional di bidang pangan, energi, dan air

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), kini tengah menjadi sorotan publik setelah secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pelantikan itu digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (10/11/2025).

Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Presiden Prabowo juga melantik Amarulla Oktavian sebagai Wakil Kepala BRIN.

Keduanya menggantikan pejabat sebelumnya, Laksana Tri Handoko, yang telah menyelesaikan masa tugasnya.

Baca juga: Prabowo Pertimbangkan Pembatasan Game Online Pasca Viral Ledakan SMAN 72 Jakarta, Termasuk PUBG

Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala serta Wakil Kepala BRIN.

Acara diawali dengan pengumandangan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, disusul pembacaan Keppres oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti, dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan.

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Arif dan Amarulla di hadapan Presiden.

Mereka menambahkan, “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.”

Usai pembacaan sumpah, Presiden Prabowo memberikan ucapan selamat kepada para pejabat baru, diikuti para menteri dan tamu undangan yang hadir di Istana.

Upacara pelantikan kemudian ditutup dengan penandatanganan berita acara dan kembali diiringi lagu “Indonesia Raya”.

BRIN dan Tanggung Jawab Besar yang Menanti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Lembaga ini juga memiliki fungsi strategis dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan riset nasional agar sejalan dengan prioritas pembangunan negara.

Sebagai Kepala BRIN, Arif Satria akan memegang peran kunci dalam menentukan arah kebijakan riset Indonesia, termasuk kolaborasi antar lembaga, universitas, dan sektor industri.

 Ia diharapkan mampu membawa semangat akademik ke dalam kebijakan nasional, terutama dalam menghadapi tantangan pangan, energi, dan air — tiga bidang yang disebutnya sebagai fokus utama riset masa depan.

“Saya banyak menangkap pesan-pesan beliau (Presiden Prabowo) terkait dengan arah Indonesia ke depan. Dan insya Allah BRIN akan mengawal program-program prioritas dari Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air,” tutur Arif seusai pelantikan di Istana Negara.

Pernyataan itu menggambarkan kesiapannya untuk menjembatani dunia riset dengan kebutuhan strategis negara.

Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman memimpin IPB, Arif dinilai memiliki kapasitas untuk memperkuat sinergi antara lembaga penelitian dan dunia industri, agar inovasi tidak berhenti di laboratorium, melainkan sampai pada implementasi nyata di masyarakat.

Siap Lepas Jabatan Rektor IPB

Meski baru saja dilantik menjadi Kepala BRIN, Arif menegaskan bahwa dirinya akan segera mengundurkan diri dari jabatan Rektor IPB University.

Menurutnya, aturan internal IPB tidak memperbolehkan seorang rektor merangkap jabatan di lembaga negara.

“Ya, harus diganti (rektornya). Sampai hari ini kan masih, belum diberhentikan. Salah satu aturan yang ada di IPB, saya harus melepas jabatan rektor di IPB. Itu yang karena tugas di sini (BRIN),” ujar Arif.

Arif diketahui telah menjabat sebagai Rektor IPB sejak tahun 2017.

Ia memimpin kampus tersebut untuk dua periode berturut-turut, setelah kembali terpilih untuk masa jabatan 2023–2028. 

Selama masa kepemimpinannya, IPB dikenal semakin aktif dalam riset multidisipliner, inovasi pertanian berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat desa.

Profil dan Pendidikan Arif Satria

Arif Satria lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 17 September 1971. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya sebelum melanjutkan studi ke IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 1990.

Lima tahun kemudian, Arif berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Pertanian dari Fakultas Pertanian IPB (1995).

Gelar Magister Sosiologi Pedesaan ia raih dari program pascasarjana IPB pada 1999. Ketertarikannya terhadap isu sosial-ekonomi pesisir dan kebijakan kelautan membawanya melanjutkan studi doktoral di Kagoshima University, Jepang, dengan fokus pada bidang Marine Policy (Kebijakan Kelautan) dan lulus pada tahun 2006.

Selain itu, Arif juga pernah menjadi visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada, sebuah lembaga riset terkemuka yang berfokus pada studi perikanan global dan kebijakan laut.

Pengalaman tersebut memperluas pandangannya tentang pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Karier Akademik dan Kontribusi di Dunia Pendidikan

Arif memulai karier akademiknya di IPB pada tahun 1997 sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB.

Kariernya berkembang pesat berkat kiprahnya dalam bidang ekologi politik, yaitu studi tentang interaksi antara lingkungan hidup, kekuasaan, dan kebijakan publik.

Pada tahun 2010, ia dipercaya menjadi Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA).

Dalam posisi itu, Arif banyak memperjuangkan konsep ekonomi biru — pendekatan pembangunan ekonomi yang berfokus pada keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Tahun 2017 menjadi tonggak penting dalam perjalanan kariernya ketika ia terpilih sebagai Rektor IPB University.

 Di bawah kepemimpinannya, IPB melakukan modernisasi besar-besaran dalam sistem riset dan pendidikan, termasuk peningkatan kolaborasi internasional, penguatan inovasi agritech, serta pengembangan program kewirausahaan mahasiswa.

Atas dedikasinya, Arif dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB pada 2019, dengan bidang keahlian Ekologi Politik.

 Ia dikenal sebagai akademisi yang menekankan pentingnya integrasi antara ilmu sosial dan kebijakan publik dalam pembangunan berkelanjutan.

Keterlibatan dalam Pemerintahan dan Lembaga Nasional

Selain berkiprah di dunia akademik, Arif juga aktif di berbagai lembaga dan forum nasional. Ia pernah menjadi anggota Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.

Dalam peran tersebut, Arif dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan objektif dalam menilai calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

Bidang keahliannya yang luas — mulai dari ekonomi pertanian, sosiologi pedesaan, hingga kebijakan maritim — menjadikan Arif sering dilibatkan dalam penyusunan strategi nasional di sektor kelautan dan perikanan.

Konsep “ekonomi biru” yang ia usung bahkan mendapat pengakuan internasional. Pada tahun 2008, ia meraih Yamamoto Prize, penghargaan akademik bergengsi dari Jepang untuk peneliti muda yang berkontribusi dalam pengembangan kebijakan kelautan berkelanjutan.

Pendidikan:

SD Islam 2 Pekalongan (1984)

SMP Islam Pekalongan (1987)

SMA Muhammadiyah Pekalongan (1990)

S1 Penyuluhan Pertanian IPB

S2 Sosiologi Pedesaan IPB

Marine Policy Kagoshima University, Jepang

Organisasi:

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) (2021-2026)

Wakil Ketua Panitia Seleksi KPK 2024

Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia 2021-2023)

Komisaris Utama PTPN Holding (2018-2022)

Ketua Umum Forum Rektor Indonesia (2020-2021)

Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2011-2016)

Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)

Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013–2017)

Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013–2017)

Anggota Komisi Tuna Indonesia (2012–2014)

Anggota Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (2008–2011)

Ketua PPI Kagoshima Jepang 2004

Ketua Dewan Redaksi Majalah Inovasi PPI Jepang (2004-2005)

Harta Kekayaan Arif Satria

Arif Satria tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp9.112.073.033 atau Rp9,1 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkannya terakhir kali pada 25 Maret 2025.

Harta terbanyaknya berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki sebesar Rp9.172.300.000 atau Rp9,1 miliar.

Sumber harta terbanyak kedua milik Arif Satria berasal dari alat transportasi senilai Rp781.000.000 atau Rp781 juta. 

Lalu sumber harta tebanyak ketiga milik Arif berasal dari kas dan setara kas sebesar Rp269.131.175 atau Rp269 juta.

Meski demikian, ia memiliki utang senilai Rp1.209.171.571 atau Rp 1,2 miliar.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan Arif Satria.

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 9.172.300.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 450 m2/341 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 6.850.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA PEKALONGAN , HASIL SENDIRI Rp. 500.000.000

3. Tanah Seluas 1.900 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 222.300.000

4. Bangunan Seluas 35 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 168 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA BOGOR , HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 781.000.000

1. MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000

2. MOBIL, HONDA BR-V Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 180.000.000

3. MOBIL, MERCY MERCY Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 269.131.175

F. HARTA LAINNYA Rp. 98.813.429

Sub Total Rp. 10.321.244.604

III. HUTANG Rp. 1.209.171.571

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 9.112.073.033

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/10/15213631/prabowo-lantik-rektor-ipb-arif-satria-jadi-kepala-brin-amarulla-oktavian.

Sumber: https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/10/201500188/sosok-arif-satria-baru-dilantik-sebagai-kepala-brin-dan-siap-lepas.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pendidikan hingga Perjalanan Karir Akademik Prof Arif Satria Kepala BRIN Baru, Lepas Jabatan Rektor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved