Berita Regional Terkini

5 Fakta Kasus Kematian Dosen Untag Semarang: AKBP Basuki Akui Kumpul Kebo, Pihak Keluarga Buka Suara

5 fakta kasus kematian dosen Untag Semarang: AKBP Basuki akui kumpul kebo, pihak keluarga buka suara.

Polda Jateng
DOSEN UNTAG MENINGGAL- Bidpropam menahan AKBP Basuki di ruang tahanan khusus di rumah tahanan Polda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025) petang. Proses penahanan dilakukan selepas AKBP Basuki terbukti melanggar kode etik berupa tinggal seatap. (Polda Jateng) 

Keluarga DLL menyebut kematian korban ada sejumlah kejanggalan di antaranya ada nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat.

Nomor itu mengirimkan foto korban yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) lalu.

Namun, foto itu dihapus oleh si pengirim.

Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.

"Iya bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing tapi kemudian dihapus oleh si pengirim."

"Dalam foto itu simpang siur (diduga ada bercak darah) sehingga menambah kecurigaan," ungkap kakak korban, Perdana Cahya Devian Melasco, di Kota Semarang, Kamis, dilansir TribunJateng.com.

Keluarga yang menaruh curiga atas kematian korban yang mendadak dan terkesan ditutup-tutupi, lantas memutuskan untuk melakukan autopsi.

"Kami akhirnya memutuskan autopsi karena merasa ada yang janggal di situ," jelas Devian.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengatakan informasi-informasi kematian korban seperti adanya bercak darah di tubuh korban, barang bukti handphone dan laptop korban, serta bukti lainnya masih dilakukan pendalaman oleh penyidik.

"Barang-barang bukti tersebut sudah kami kirim ke laboratorium forensik."

"Kami juga akan meminta keterangan dari saksi kunci kejadian ini," terangnya.

Kata Keluarga DLL soal AKBP Basuki

Kerabat korban, Tiwi, sempat mengungkap bahwa DLL satu Kartu Keluarga (KK) dengan AKBP Basuki

"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP Basuki), katanya sebagai saudara."

"Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," ungkap Tiwi kepada TribunJateng.com, Selasa.

Tiwi pun mengaku kaget atas keterkaitan antara korban dan saksi pertama.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved