Berita Samarinda Terkini

Jukir di Samarinda Harap Diberi Gaji Bulanan Sesuai UMK Setelah Diterapkan Parkir Berlangganan

Dinas Perhubungan Samarinda, Kalimantan Timur akan menerapkan skema parkir berlangganan

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PARKIR BERLANGGANAN -  Karimuddin, jukir binaan Dishub sejak 2018, tampak sigap mengatur kendaraan di kawasan Citra Niaga Samarinda, Jumat (22/8/2025). Dari pagi hingga magrib, ia menjaga ketertiban parkir meski harus berhadapan dengan panas dan hujan. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Dinas Perhubungan Samarinda, Kalimantan Timur akan menerapkan skema parkir berlangganan.

Bahkan rencana parkir berlangganan ini mendapat perhatian dari para jukir binaan Dishub Samarinda.

Seperti yang diutarakan Karimuddin, jukir yang sejak 2018 bertugas di kawasan Citra Niaga

Ia menilai bahwa rencana tersebut pada dasarnya baik, namun persoalan gaji menjadi faktor penentu bagi para jukir di lapangan.

“Wacananya soal skema parkir berlangganan itu memang sudah dengar dari dulu. Sebenarnya tergantung dari gajinya berapa. Persoalannya kadang gaji tidak sesuai dengan kerja kita di lapangan,” ujar Karimuddin saat ditemui TribunKaltim, Jumat (22/8). 

Baca juga: Masyarakat Tak Boleh Lagi Dimintai Uang oleh Jukir, Dishub Samarinda Bidik 38 Ruas Jalan

Ia menjelaskan bahwa selama ini sistem setoran masih berlaku.

Dirinya harus menyetor Rp285 ribu per minggu kepada Dishub Samarinda.

Namun, hasil pendapatan di lapangan sering kali tidak menentu, karena bergantung pada kondisi ramai-sepinya pengunjung. 

“Kalau gaji sebulan nggak tentu, kadang ramai kadang sepi. Belum ada informasi juga berapa gajinya nanti kalau sudah dijadikan parkir berlangganan. Dulu kami digaji Rp1 juta sebulan. Tapi sekarang Dishub naikkan setoran lagi jadi Rp45 ribu sehari,” bebernya.

Meski Citra Niaga tampak ramai, lanjut Karimuddin, kenyataannya tidak semua kendaraan yang terparkir menyumbang retribusi. 

“Karena banyak kendaraan pegawai setempat saja dan mereka nggak bayar parkir. Ramainya kalau akhir pekan aja, Sabtu-Minggu. Hari biasa stabil aja bisa tetap nutupin setoran. Satu hari dapat aja, meskipun hujan ada aja dapat,” paparnya.

Ia mengakui bahwa kondisi Citra Niaga saat ini lebih ramai dibandingkan dulu.

Namun ia menegaskan, jika kelak jukir benar-benar digaji bulanan, maka idealnya mengikuti standar upah minimum. 

“Kalau memang ada digaji dan di UMR-kan ya stabil sih,” katanya.

Karimuddin menjelaskan, selama ini mekanisme retribusi parkir di Citra Niaga masih dilakukan secara tunai. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved