Kekerasan di Bontang
Oknum Guru di Bontang yang Diduga Lakukan Kekerasan ke Muridnya Telah Terjadi Berkali-kali
Menurut pejabat sekolah, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang sudah mengetahui perilaku guru yang diduga lakukan kekerasan
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kasus dugaan kekerasan di Sekolah Dasar 003 Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur terungkap tidak terjadi hanya sekali ini saja.
Guru berinisial T ini menyeret nama Walikota Bontang Neni Moerniaeni, sebagai pelindung.
Hal ini terbuka, setelah Tribunkaltim mendatangi sekolah tersebut dan bertemu dengan 3 orang. Satu pejabat dan dua orang lainnya adalah guru.
Mereka bercerita, tidak bisa berbuat apa-apa walaupun berbagai upaya telah dilakukan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Guru di Bontang Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Seorang Siswanya
Menurut pejabat sekolah, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang sudah mengetahui perilaku guru berinisial T ini.
Namun seperti tak tersentuh. Dua guru lainnya mengamini.
Nama mereka sengaja tidak disebutkan untuk menjaga masalah lain yang timbul.
Menurut mereka, hampir setiap tahun ajaran baru kasus serupa terulang dengan pelaku yang sama.
Sebelum kasus dugaan kekerasan menimpa seorang siswa, Kamis (21/8/2025) lalu.
Seorang siswa dikelas guru berinisial T ini harus pindah sekolah karena tidak betah.
"Lucunya setelah pindah, ke SD 001 Bontang Selatan, mantan murid kita itu didatangi disana. Ia marah-marah, mengatakan anak tersebut tidak layak sekolah. Itu sempat viral juga. Disdik sampai turun tangan," ungkap mereka saat ditemui, di sekolah, Kamis (28/8/2025) sekira pukul 11.00 Wita.
Menurut salah satu guru, oknum T ini merupakan guru senior yang dikenal arogan karena merasa kedekatan dengan kepala daerah hingga pejabat sekolah bahkan tidak dihargai.
"Sering kali ditegur, tapi balasanya kata-kata. Mohon maaf, binatang. Mungkin karena kaya, dan orang dekat walikota. Sering dipamerkan itu digrup Paguyuban Kelas," ungkapnya.
Proses mediasi yang diinisiasi oleh Komite dan Pengawas sekolah terkait dugaan Kamis lalu, sudah dilakukan sehari setelahnya.
Namun tidak ada hasil, malah, korban yang diminta untuk mengalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.