Kekerasan di Bontang
Disdikbud Bontang Angkat Suara soal Oknum Guru Lakukan Kekerasan: Sudah Kami Tangani
Plt Kadisdikbud Bontang, Saparuddin, memastikan dugaan kasus kekerasan siswa SD 003 Bontang Selatan sudah ditangani.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, menegaskan dugaan kasus kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa kelas 2 di SD 003 Bontang Selatan, Kalimantan Timur sudah dalam penanganan pihaknya.
Ia menyebut peristiwa tersebut sebenarnya telah ditindaklanjuti sejak Kamis (21/8/2025) lalu, jauh sebelum kasus ini kembali mencuat ke publik.
“Sebetulnya sudah kami tangani seminggu yang lalu, tetapi tiba-tiba muncul seperti ini,” ujar Saparuddin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (28/8/2025).
Di sisi lain, beredar kabar bahwa guru berinisial T—yang diduga menjadi pelaku—sulit tersentuh meski disebut kerap berperilaku buruk.
Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Guru di Bontang Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Seorang Siswanya
Bahkan, kasus serupa disebut bukan kali pertama terjadi di sekolah tersebut.
Menanggapi isu kedekatan oknum T dengan sejumlah pejabat, termasuk Walikota Bontang, Saparuddin menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan alasan.
“Kalau dia mengaku dekat dengan pejabat Disdikbud Bontang, semua guru juga kenal sama pejabat Disdikbud,” katanya.
Ia menambahkan, penanganan langsung terhadap kasus di lingkungan sekolah sebenarnya menjadi kewenangan kepala sekolah sebagai atasan langsung.
Baca juga: Oknum Guru di Bontang yang Diduga Lakukan Kekerasan ke Muridnya Telah Terjadi Berkali-kali
“Kalau masalah tersebut, Plt Kepseknya selaku atasan langsung yang lebih tahu kondisi di sana,” bebernya.
Sebelumnya, guru berinisial T diduga melakukan kekerasan terhadap siswa kelas 2 di SD 003 Bontang Selatan.
Informasi dari sejumlah guru dan pejabat sekolah menyebut T kerap bersikap arogan, bahkan tidak menghargai pejabat sekolah.
Proses mediasi yang digagas komite dan pengawas sekolah sehari setelah kejadian dilaporkan tidak menghasilkan kesepakatan.
Pihak korban justru diminta untuk mengalah, bahkan ada dorongan agar pindah sekolah ke SD 010 Bontang Selatan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.