Berita Kukar Terkini
Warga Lamin Pulut dan Lamin Telihan Kukar Hidup dengan Listrik 6 Jam Sehari
Pemerataan listrik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, masih menyisakan pekerjaan rumah.
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pemerataan listrik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, masih menyisakan pekerjaan rumah.
Dari 193 desa yang tersebar di 20 kecamatan, masih ada dua desa di Kecamatan Kenohan yang hingga kini belum tersentuh jaringan listrik PLN maupun tenaga surya komunal.
Kecamatan Kenohan berada di bagian hulu Sungai Mahakam.
Sebagian besar wilayahnya masih bergantung pada jalur sungai untuk transportasi, meski akses darat mulai berkembang.
Kecamatan Kenohan didominasi kawasan perbukitan, hutan, dan aliran sungai, sehingga cukup menantang untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik dan jalan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyebut dua desa tersebut adalah Desa Lamin Pulut dan Desa Lamin Telihan.
“Sekarang di 193 desa di Kutai Kartanegara, kita akui ada dua desa yang belum sama sekali dialiri listrik, baik oleh komunal ataupun PLN,” ucap Arianto, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Australia Sokong Penyediaan Air Bersih dan Listrik di Kukar
Desa Lamin Pulut memiliki luas wilayah sekitar 129,77 kilometer persegi dengan jumlah penduduk hanya sekitar 377 jiwa.
Jumlah ini menjadikan Desa Lamin Pulut sebagai desa dengan penduduk paling sedikit di Kecamatan Kenohan.
Sementara itu, Desa Lamin Telihan memiliki penduduk lebih besar, diperkirakan mencapai 1.800 jiwa.
Sebagian besar masyarakat di kedua desa menggantungkan hidup dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sungai.
Baca juga: Warga Menamang Kiri Harap Solusi Air Bersih dan Listrik dari DPRD Kukar
Letak geografis Desa Lamin Pulut dan Desa Lamin Telihan yang berada di pedalaman membuat akses menuju desa cukup menantang.
Jalan darat masih terbatas, sementara beberapa titik hanya bisa ditempuh dengan jalur sungai.
Kondisi ini turut mempersulit pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jaringan listrik.
Saat ini, warga di kedua desa tersebut hanya mengandalkan mesin diesel (genset) swadaya desa.
Baca juga: Program Internet Gratis di Kaltim Terkendala Listrik, DPMPD Andalkan Tenaga Surya
Namun, biaya operasional ditanggung langsung oleh masyarakat, sementara daya listrik yang dihasilkan sangat terbatas.
"Solarnya juga dibeban ke masyarakat dan itu hanya menyala enam jam, ini jauh dari kelayakan,” tegas Arianto.
Listrik hanya beroperasi pada malam hari, rata-rata dari pukul 18.00 hingga 23.00 WITA.
Dengan keterbatasan itu, aktivitas masyarakat, terutama anak-anak yang belajar, serta pelaku usaha kecil, menjadi sangat terhambat.
Baca juga: Realisasikan Program Terang Kampongku, Bupati Kukar Resmikan PLTS Dusun Nangka Bonah Muara Kaman
Menurut Arianto, secara kajian geografis pembangunan jaringan listrik PLN ke Desa Lamin Pulut dan Desa Lamin Telihan masih sangat memungkinkan.
Bahkan, secara perencanaan, PLN sudah menyatakan kesiapannya.
“PLN sudah berkomitmen membangun itu, tapi terkendala adanya rasionalisasi anggaran PLN, bukan pemerintah daerah. Mudah-mudahan nanti ada kesiapan anggaran dari PLN dan bisa segera terbangun. Secara perencanaan sudah siap,” jelasnya.
Sebelumnya, pembangunan jaringan listrik di dua desa tersebut sudah direncanakan pada 2024, namun tertunda karena adanya refocusing anggaran PLN untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Program Terang Kampongku Pemenang Anugerah Mulawarman University Award 2023
Tahun 2025 pun kembali terkendala karena rasionalisasi anggaran.
Arianto menegaskan, Kutai Kartanegara memiliki contoh sukses dalam menghadirkan kemandirian energi desa melalui Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis.
Sejak 2014, desa terapung itu telah mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal, yang kini menjadi role model pengembangan energi terbarukan di Kukar.
“Muara Enggelam bisa jadi role model kita. Aset listrik tenaga surya yang dikelola desa memberi manfaat lebih, tidak hanya penerangan tetapi juga menghasilkan PADes (Pendapatan Asli Desa),” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Ingin Pastikan Kelancaran Program Terang Kampongku, Pantau Pembangunan PLTS di Muara Kaman
Dengan masih adanya desa yang belum berlistrik, Pemkab Kukar menargetkan seluruh desa bisa teraliri listrik secara bertahap.
Pemerintah berharap pengalaman sukses Muara Enggelam bisa direplikasi di desa lain, termasuk Lamin Pulut dan Lamin Telihan.
“Harapan kita, seluruh desa bisa menikmati listrik layak, sehingga aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” pungkas Arianto. (*)
Warga Menamang Kiri Harap Solusi Air Bersih dan Listrik dari DPRD Kukar |
![]() |
---|
DPRD Kukar Gelar Rapat Dengar Pendapat, Bahas Keluhan Warga Desa Menamang Kiri dan dan Mekar Sari |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani Dukung Penuh Pengesahan Undang-undang Perampasan Aset |
![]() |
---|
DPRD Kukar Tinjau Proyek Strategis di Tenggarong, Ahmad Yani: Insya Allah Akhir Desember Selesai |
![]() |
---|
Jelang Demo di DPRD Kutai Kartanegara, Ridha Darmawan: Kami Siap Sambut Mereka Sebagai Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.