Bontang Siaga Banjir
6 Fakta Banjir Bontang, Daftar 3 Kelurahan yang Terdampak Cukup Parah hingga Walikota Dikritik
Enam fakta banjir Bontang dari daftar 3 kelurahan terdampak cukup parah hingga Walikota Bontang, Neni Moerniaeni dikritik warga saat tinjau banjir.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur dilanda banjir sejak Senin (15/9/2025) malam hingga Selasa (16/9/2025).
Banjir melanda Bontang setelah hujan deras sejak sore, Senin (15/9/2025).
Ada sejumlah wilayah yang dilanda banjir, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, ada 3 kelurahan yang terdampak cukup parah.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni meninjau sejumlah wilayah yang terendam air banjir, Selasa (16/9/2025).
Baca juga: Bontang Dilanda Banjir, Walikota Neni Moerniaeni Turun untuk Meninjau Langsung
Namun, kemudian warga mengkritik Walikota Bontang, Neni Moerniaeni saat melakukan tinjauan di sejumlah wilayah yang banjir.
Berikut 5 fakta banjir Bontang:
- Walikota Bontang Disindir Warga tak Punya Simpati
Kunjungan Walikota Bontang Neni Moerniaeni ke lokasi banjir di RT 7 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Selasa (16/9/2025), menuai kecaman warga.
Neni yang didampingi Kepala Dinas PUPR Moch Cholis Edy Prabowo menggunakan mobil bak terbuka milik Satpol PP untuk masuk ke titik masalah.
Namun cara tersebut justru memicu amarah warga.
“Ngak ada simpatinya, coba turun jalan. Buat orang marah,” ujar salah satu warga dengan nada kesal.
Menurut warga, masuknya kendaraan ke kawasan banjir memperparah kondisi lantaran gelombang air dari roda mobil bisa mendorong air lebih deras ke dalam rumah.
“Kalau mobil ikut masuk di tengah banjir tinggi begini, tambah parah air masuk rumah,” keluh warga lainnya.

Situasi semakin memanas ketika mobil yang ditumpangi rombongan Wali Kota mogok di tengah genangan.
Ketinggian air saat itu mencapai pinggul orang dewasa.
“Syukur, kualat,” celetuk warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Akhirnya, Neni bersama rombongan terpaksa turun dan menyusuri banjir dengan berjalan kaki karena kendaraan tidak bisa dipaksa masuk lebih jauh.
2. Tiga Kelurahan Terdampak Cukup Parah
Kepala Bidang Pencegahan BPBD Bontang, Eko Mashudi, membenarkan tiga kelurahan terkonfirmasi terdampak cukup parah, yakni:
- Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara
- Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat
- Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat
“Laporan dari lapangan, kondisi terparah di Jalan Bandung 1, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 1,2 meter,” ungkap Eko.
Ketinggian air di kawasan ini membuat aktivitas warga lumpuh total.
“Tadi lurah melaporkan kondisi di sana. Tim kami sudah turun membawa perahu karet,” ungkap Eko saat ditemui di lokasi banjir, Jalan Polo Air, Api-Api.
Ia mengatakan tim BPBD sudah turun dengan membawa perahu karet untuk membantu evakuasi warga.
Namun Eko memperingatkan debit air masih berpotensi bertambah.
“Air masih bakal naik. Air kiriman dari kilo 8," katanya.
3. Pantauan Banjir di Sejumlah Titik
Ketinggian air banjir di perumahan Bontang Permai berkisar 40-80 cm,
Banjir diperparah akibat perbaikan turap yang sempat jebol namun belum tuntas dikerjakan.
“Yang jelas penanganan banjir adalah hal yang prioritas,” tegas Neni Moerniaeni saat meninjau banjir
Selain Perumahan Bontang Permai, banjir juga melanda beberapa titik lain.
Di Kelurahan Belimbing, tepatnya Perumahan BTN PKT Kluster Dahlia 1, air bahkan sempat sepinggang orang dewasa meski surut dalam waktu singkat.
Banjir juga terpantau di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pattimura, Kelurahan Api-Api.
Di Kelurahan Gunung Elai, banjir muncul di dua titik, yakni Jalan Imam Bonjol dan Jalan Sempayang.
Sementara di Kelurahan Satimpo, genangan terpantau di Jalan HM Ardans.
Sementara di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di turunan Polres Bontang, genangan menutup jalan hingga warga setempat terpaksa melakukan penutupan.
Kelurahan Guntung pun tak luput dari luapan air.
Sedikitnya lima RT terdampak, terutama di kawasan dekat aliran sungai.
4. Janji Walikota Bontang Selesaikan Proyek Turap
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan penanganan banjir menjadi prioritas pemerintah.
Ia berjanji normalisasi sungai akan dilakukan menyeluruh, sembari menunggu rampungnya proyek turap yang saat ini baru terealisasi sekitar 70 persen.
Hal itu disampaikan Walikota Bontang, Neni Moerniaeni ketika meninjau permukiman warga yang terdampak banjir di RT 7 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Selasa (16/9/2025).
Banjir diperparah akibat perbaikan turap yang sempat jebol namun belum tuntas dikerjakan.
“Yang jelas penanganan banjir adalah hal yang prioritas,” tegas Neni.
5. BPBD Ingatkan Debit Air Berpotensi Bertambah
Kepala Bidang Pencegahan BPBD Bontang, Eko Mashudi mengingatkan warga untuk masih siaga.
Eko memperingatkan debit air masih berpotensi bertambah.
“Air masih bakal naik. Air kiriman dari kilo 8," katanya.
6. Kesaksian Warga
Senin (15/9/2026) seorang warga Kelurahan Api-api bernama Iwan menyebut air mulai terlihat selepas salat Isya.
Menurutnya, tanggul atau turap di kawasan tersebut tak lagi mampu menahan derasnya aliran air.
“Dari sore memang air di sungai sudah tinggi. Begitu malam hujan turun, langsung meluber ke jalan,” ucap Iwan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Hujan Deras Turun, Area Api-Api hingga Gunung Telihan Bontang Banjir
(TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.