Kasus DBD di Kaltim
Dinkes Kaltim Konfirmasi 9 Pasien Meninggal Akibat DBD, Masyarakat Diminta Terapkan 3M
Kondisi cuaca sering turun hujan berpotensi menimbulkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dari bulan Januari hingga update terbaru di 15 September 2025, Dinkes Kaltim mengkomfirmasi 9 orang meninggal akibat demam berdarah di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.
Kasus kematian di beberapa kabupaten/kota, yakni Kutai Barat dua orang, Berau satu orang, Balikpapan satu orang, Kutai Kartanegara satu orang, Penajam Paser Utara satu orang, Paser dua orang, serta Samarinda satu orang.
Sebelumnya, di Kota Bontang juga dilaporkan dua kasus kematian yang diduga terkait DBD, dua kasus ini masih dalam proses pendalaman guna memastikan penyebab kematian.
Baca juga: Nyawa Melayang di Lubang Tambang Samarinda, Kapolresta Bentuk Tim Penyelidikan Khusus
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menyebut pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi bersama dinas kesehatan kota Bontang untuk memastikan penyebab kematian.
"Kami akan perdalam kasus kematian itu, segera rapat zoom dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (16/9/2025).
Jaya menjelaskan, kondisi cuaca yang masih sering turun hujan berpotensi menimbulkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Hal itu disebut menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah kasus DBD di Kaltim.
Berdasarkan data Dinkes per 15 September, sebaran kasus DBD cukup tinggi di beberapa daerah, di antaranya Balikpapan dengan 987 kasus, Kukar 689 kasus, Samarinda 544 kasus, Kutai Timur 400 kasus, Bontang 287 kasus, Paser 272 kasus, Penajam Paser Utara 174 kasus, Kutai Barat 166 kasus, Berau 51 kasus, dan Mahakam Ulu 8 kasus.
Dinkes Kaltim berharap tenaga kesehatan di tiap daerah semakin gencar melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat.
Jaya menekankan pentingnya kewaspadaan mengingat sebagian besar penderita yang terjangkit berasal dari kalangan anak-anak.
"Saya juga berharap kepada teman-teman untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya peningkatan kasus demam berdarah," katanya.
Masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat juga menjadi langkah penting dalam mencegah penyakit ini.
"Lakukan 3M dan terus menjaga tubuh kita tetap fit, sehat dengan cara berolahraga," pungkas Jaya.(*)
Dinas Perpustakaan Balikpapan Dorong OPD Perkuat Pengelolaan Arsip |
![]() |
---|
Polder Ilham Maulana di Kutim Alami Sedimentasi, Pemkab Bentuk UPTD untuk Atasi Banjir |
![]() |
---|
DPRD Kukar Tegaskan Komitmen Bahas APBD Perubahan Secara Komprehensif |
![]() |
---|
BMKG Laporkan Tiga Daerah Terdampak Gempa Terkini: Sulawesi Utara hingga NTB |
![]() |
---|
10 Prompt Foto AI Baju Adat Indonesia, Estetik dan Mudah Digunakan di Gemini AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.