Kasus DBD di Kaltim

Dinkes Kaltim Waspadai Peningkatan Kasus DBD, Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Tiap Daerah

Dinkes Kaltim mewaspadai peningkatan jumlah kasus DBD, data kasus Demam Berdarah Dengue di tiap kabupaten/kota di Kalimantan Timur sepanjang 2025.

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by jcomp
KASUS DBD KALTIM - Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dari aplikasi Freepik. Dinkes Kaltim mewaspadai peningkatan jumlah kasus DBD, data kasus Demam Berdarah Dengue di tiap kabupaten/kota di Kalimantan Timur sepanjang 2025. (Freepik designed by jcomp) 

Menurut Bahtiar Mabe, kematian akibat DB ini menjadi peringatan.

Terlebih cuaca belakangan ini seringkali berubah.

Menurut Bahtiar Mabe, kematian akibat DB ini menjadi peringatan.

Terlebih cuaca belakangan ini seringkali berubah.

Jumlah kasus DBD di Bontang 

Menurut Bahtiar Mabe, dari Januari hingga September, total sudah 152 kasus DBD terjadi di Bontang, dengan jumlah notifikasi dengue mencapai 332. 

Kasus kematian akibat DBD di tahun ini pun menjadi yang pertama setelah 2024 lalu tercatat 1 korban jiwa dari 558 kasus.

"Ini menjadi perhatian khusus kami, karena tahun lalu hanya terjadi 1 kasus kematian," kata Mabe saat dihubungi, Senin (15/9/2025).

Sementara itu Dinkes mencatat ada 9 kasus DBD baru pada September ini.

Sejumlah kasus DBD ditemukan di beberapa wilayah yakni:

  • 4 kasus di Kelurahan Tanjung Laut Indah,
  • 3 kasus Berbas Tengah,
  • 1 kasus di Loktuan 1,
  • 1 kasus Tanjung Laut 1.

Selain itu, satu kasus Dengue Shock Syndrome (DSS) juga terdeteksi di Loktuan.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah komplikasi infeksi demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki tingkat kematian yang tinggi.

DSS juga dikenal dengan istilah dengue hemorrhagic fever (DHF).

Munculnya komplikasi ini bisa tiba-tiba dan sangat progresif.

Baca juga: 5 Daerah dengan Jumlah Kasus Penyakit DBD Tertinggi di Kalimantan Timur

(TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis/Muhammad Ridwan)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved