Kasus DBD di Kaltim
Dinkes Kaltim Waspadai Peningkatan Kasus DBD, Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Tiap Daerah
Dinkes Kaltim mewaspadai peningkatan jumlah kasus DBD, data kasus Demam Berdarah Dengue di tiap kabupaten/kota di Kalimantan Timur sepanjang 2025.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Amalia Husnul A
Dinkes Kaltim berharap tenaga kesehatan di tiap daerah semakin gencar melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat.
Jaya menekankan pentingnya kewaspadaan mengingat sebagian besar penderita yang terjangkit berasal dari kalangan anak-anak.
"Saya juga berharap kepada teman-teman untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya peningkatan kasus demam berdarah," katanya.
Masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat juga menjadi langkah penting dalam mencegah penyakit ini.
"Lakukan 3M dan terus menjaga tubuh kita tetap fit, sehat dengan cara berolahraga," kata Jaya.
Status KLB di Bontang Tunggu Kajian Epidemiologi
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni menunggu hasil kajian epidemiologi untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa atau KLB Demam Berdarah Dengue (DBD).
Wacana KLB Demam Berdarah Dengue mengemuka setelah dua warga di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia selama September 2025.
Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) www.kemenkes.go.id, status KLB ditetapkan pada suatu wilayah bila jumlah kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari kasus DBD yang terjadi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Meski masih menunggu hasil kajian epidemiologi untuk penetapan status KLB demam berdarah, Neni Moerniaeni meminta peningkatan kasus DBD harus ditangani cepat agar tidak semakin meluas.
Misalnya dengan fogging di wilayah dengan kasus tinggi harus segera dilakukan.
Langkah ini, menurut Walikota Bontang , penting untuk memutus rantai penularan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor utama DBD.
“Kami instruksikan agar Dinkes bergerak cepat, terutama di titik klaster penularan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bahtiar Mabe telah menggelar rapat khusus menyikapi kasus demam berdarah yang menyebabkan kematian.
Kasus Demam Berdarah Dengue ini menjadi perhatian serius lantaran kematian dua warga karena DBD ini dalam rentang waktu yang mepet atau singkat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.