Berita Kukar Terkini

Program RT-Ku Terbaik Terobosan Pemkab Kukar Atasi Persoalan Warga Mulai dari Level Terendah

Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa program RT Ku-Terbaik merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan sosial.

|
TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
PROGRAM RT-KU TERBAIK - Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa program RT-Ku Terbaik merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan sosial dan pangan di tingkat rukun tetangga (RT). Pemerintah daerah menargetkan program ini bisa mulai berjalan pada 2026, setelah seluruh peraturan pendukungnya siap di akhir tahun ini. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa program RT-Ku Terbaik merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan sosial dan ketahanan pangan di tingkat paling bawah, yakni lingkungan rukun tetangga (RT).

Program ini menjadi terobosan Pemkab Kutai Kartanegara agar setiap permasalahan masyarakat dapat ditangani langsung di level RT.

Dengan konsep intervensi berbasis data, RT-Ku Terbaik diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan seperti kemiskinan, pengangguran, anak putus sekolah, hingga kebutuhan warga rentan.

“Ya, RT-Ku Terbaik ini merupakan upaya kita untuk memastikan bahwa di Kutai Kartanegara kita akan memperoleh ketahanan sosial dan ketahanan pangan yang baik. Mindset besarnya ada di sana,” tegas Aulia, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Disdikbud Kukar Hidupkan Kembali Seni Tradisional Lewat Lomba Budaya Erau 2025

Menurutnya, program RT-Ku Terbaik akan menyasar langsung kondisi riil di masyarakat. 

Baik kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kebutuhan mendasar warga akan menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Program RT-Ku Terbaik ini saya sebut program ‘tembak di kepala’. Artinya, ketika di RT itu ada warga miskin, langsung kita selesaikan dengan intervensi program Rp150 juta.

"Ketika ada anak yang terancam putus sekolah, kita juga selesaikan. Begitu pula persoalan lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Setengah Abad Beroperasi, Lapangan Handil PHM Jadi Aset Migas Strategis di Kukar

Selain itu, Aulia menekankan bahwa tahap awal pelaksanaan RT-Ku Terbaik difokuskan pada penguatan data baseline di tingkat RT.

Setiap RT nantinya akan memiliki data akurat terkait jumlah pengangguran, kondisi sosial warganya, hingga potensi yang bisa dikembangkan.

“Kalau bicara pengentasan kemiskinan, konsepnya ada dua: pemberian bantuan langsung (charity) atau pemberdayaan (empowerment). Nah, ini harus termapping di level RT. 

"Misalnya ada anak muda pengangguran, ternyata usianya produktif dan punya minat jadi operator, informasi ini bisa langsung diteruskan ke Dinas Tenaga Kerja agar ikut program Kukar Siap Kerja,” paparnya.

Baca juga: Distarnak Kukar Mantapkan Hilirisasi Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Program ini, lanjut Aulia, juga akan menjadi wadah integrasi berbagai program prioritas Kukar Idaman Terbaik.

Dengan adanya data yang jelas di tingkat RT, intervensi pemerintah bisa lebih tepat sasaran.

“RT Kuterbaik ini nantinya akan jadi rumah untuk diselenggarakannya beberapa program yang ada di 17 program prioritas.

"Misalnya, ada anak balita akan kita intervensi dengan MBG Plus, ada lansia kita pastikan kebutuhannya tercukupi,” ujarnya.

Baca juga: Musrenbang RPJMD Kukar 2025-2029, DPRD Dorong Percepatan Penetapan Perda

Terkait alokasi anggaran, Aulia menyebut Rp150 juta per RT bukan angka mutlak.

Nilainya bisa menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan kondisi lapangan.

“Memang angka yang kita pasang Rp150 juta, tapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih. Artinya pembiayaan itu sesuai dengan kebutuhan.

"Kalau masalah di satu RT lebih banyak, tentu intervensinya juga berbeda dengan RT lain,” terang Aulia.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa tahun 2025 akan difokuskan pada penguatan regulasi.

Pemerintah daerah menargetkan peraturan dan petunjuk teknis pendukung sudah siap di akhir tahun.

Dengan demikian, program RT Kuterbaik bisa mulai berjalan pada tahun 2026.

“Yang pasti kehadiran program ini ingin memastikan bahwa pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat.

"Kita bisa menangani permasalahan ketahanan sosial dan ketahanan pangan yang ada di masyarakat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved