Sungai Karang Mumus Jadi Ajang Lomba Pungut Sampah dengan Hadiah Uang dan Voucher Wisata

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sungai Karang Mumus Samarinda kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya lomba pungut sampah menggunakan paddleboard oleh komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM). 

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) GMSS-SKM yang ke-10, yang akan berlangsung pada Minggu, 21 September 2025.

Ketua Panitia Lomba Pungut Sampah, Krisdiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekadar lomba, melainkan wujud ajakan kepada generasi muda dan masyarakat luas untuk semakin peduli menjaga kebersihan sungai.

“Dalam rangka memperingati 10 tahun kelahiran GMSS-SKM Samarinda, kami mengajak seluruh sahabat sungai mengikuti giat Sehari di Sungai Karang Mumus,” ungkap Ketua Panitia Lomba Pungut Sampah, Krisdiyanto di Samarinda, Kamis (18/9/2025)

Rangkaian Lomba dengan Hadiah Menarik

Acara akan digelar mulai pukul 08.00 Wita di Pangkalan Pungut GMSS-SKM, Jalan Abdul Muthalib, Samarinda.

Baca juga: Gerakan Mahasiswa Peduli Kalimatan Timur Tuntut Gubernur Selesaikan Polemik di SMAN 10 Samarinda

Beragam kategori lomba disiapkan, mulai dari memungut sampah dengan paddleboard hingga fun paddling.

• Lomba Pungut Sampah Paddleboard (dewasa & anak-anak): hadiah uang tunai Rp500 ribu hingga Rp200 ribu.
• Stand Up Paddle Race (dewasa 200 m): hadiah berupa membership gym, renang di Hotel Aston, beras premium, hingga voucher makan.
• Kategori anak-anak (100 m): hadiah berupa beras hingga voucher berenang di Hotel Aston.
• Fun Paddling (umum 2 km): hadiah voucher menginap di Hotel Aston Samarinda, beras premium, hingga voucher kuliner.

Selain hadiah utama, peserta yang belum menang pun masih berkesempatan membawa pulang hadiah hiburan lewat undian “benang ajaib” berupa voucher wisata, kuliner, hingga souvenir.

“Peserta yang kalah pun masih mendapat kesempatan, yakni mencabut benang ajaib untuk mendapatkan puluhan aneka voucer tempat wisata, tempat makan, berenang, cuci sepatu, suvenir, dan lainnya,” jelas Kris.

Ketua GMSS-SKM Samarinda, Misman, menuturkan bahwa perjalanan 10 tahun komunitas ini telah menghasilkan capaian besar, mulai dari penanaman ribuan pohon hingga berdirinya Sekolah Sungai Karang Mumus yang fokus pada edukasi ekosistem sungai.

Baca juga: Dinkes Samarinda Bentuk Tim Gerak Cepat dan Latih Food Handler untuk Cegah Insiden MBG

Di usia 10 tahun ini, GMSS-SKM terus berusaha mengedukasi pentingnya keberadaan sungai, terutama pada generasi muda dan masyarakat luas.

Sementara lomba paedleboard dan pungut sampah di sungai, ini merupakan salah satu upaya edukasi bahwa sungai harus terus dijaga dan dirawat.

“Hal penting yang harus menjadi penekanan, semua harus mengerti pentingnya ekologi. Ekosistem terkait dengan ruang air, tidak sekadar membersihkan sampah di sungai, tapi ini merupakan ajakan sekaligs edukasi bahwa sungai adalah sumber kehidupan, tidak boleh dikotori,” pesan Misman. (*)