Pemprov Kaltim Berniat Ambil Alih RSHD Samarinda dengan Syarat Permasalahan Internal Selesai

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan keinginannya untuk mengambil alih Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Samarinda, namun dengan syarat seluruh permasalahan internal rumah sakit tersebut telah tuntas diselesaikan.

Sebelumnya, Rumah Sakit Haji Darjad yang beralamat di Jalan Dahlia No. 4, Kecamatan Samarinda Kota, secara resmi menghentikan seluruh aktivitas operasional dan layanan medis sejak 7 Mei 2025. 

Penutupan ini dilakukan guna melakukan pembenahan internal, pembenahan tersebut juga berkaitan dengan permasalahan yang sampai saat ini belum ada titik temunya yaitu hak dari karyawan belum sepenuhnya dibayarkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa dirinya sempat diajak Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud untuk meninjau langsung kondisi RSHD.

Baca juga: Dinkes Samarinda Sarankan RSHD Sosialisasi Penghentian Sementara Layanan ke Pasien

"Iya, jadi seminggu setelah tutup kami ke sana melihat-lihat kondisi fisik dan lahan parkir," ujar Jaya Mualimin, kepada Tribunkaltim.co Jumat (19/9/2025)

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menyampaikan instruksi kepada Jaya untuk mempelajari kondisi RSHD lebih mendalam.

Selama peninjauan, Gubernur juga mengungkapkan keinginannya untuk membeli gedung rumah sakit tersebut.

Menurut Jaya, rencana pengambilalihan ini bertujuan untuk mendukung program gratispol kesehatan yang menjadi program unggulan orang nomor satu di Kaltim itu.

"Beliau (gubernur) menyampaikan ke saya, kalau membangun belum tentu dua tahun jadi. Tapi kalau membeli gedung yang sudah ada, itu bisa jadi tahun depan pun kalau dibeli, itu bisa selesai," jelasnya.

Namun, Jaya menegaskan bahwa belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai instruksi yang diberikan kepadanya. 

Saat ini, pihaknya, masih dalam tahap mempelajari instruksi tersebut, sembari membangun komunikasi berkaitan dengan keinginan dari pihak ahli waris atau pihak terkait lainnya, yang nantinya akan disampaikan kepada Gubernur.

"Sampai sekarang juga mereka masih melakukan pembenahan di internal. Yang berkomunikasi dengan saya ini kan kebetulan dari pihak ahli waris ya," ungkap Jaya.

Jaya menambahkan bahwa terdapat tiga ahli waris yang komunikasi dengannya terkait RSHD. 

Mengenai rencana pengambilalihan, Jaya menjelaskan bahwa kemungkinan akan ada penawaran terlebih dahulu dari pihak RSHD kepada Pemerintah Provinsi. 

Namun, niat untuk mengambil alih tentunya memerlukan perhitungan yang matang, terutama memastikan seluruh permasalahan terkait RSHD telah selesai.

"Tapi dengan syarat semua urusan internal sudah selesai. Itu kata Pak Gubernur. Kalo belum selesai tidak mungkin kita itu ikut masuk di dalam konflik-konflik yang sekarang lagi muncul di lapangan ya," tegas Jaya.

Karena itu, pihak Pemerintah Provinsi saat ini masih menunggu perkembangan situasi. Jaya akan terus melaporkan hasil perkembangan kepada Gubernur.

Baca juga: Datangi RSHD Samarinda, Eks Karyawan Tuntut Haknya Segera Dipenuhi

Ia juga mengungkapkan bahwa para ahli waris RSHD berkeinginan bertemu langsung dengan Gubernur. 

Namun, selama tahap pembenahan masih berlangsung dan belum selesai sepenuhnya, Gubernur belum dapat melakukan pertemuan tersebut karena agenda yang masih terbatas.

"Kalau belum ada kesepakatan diantara mereka, itu kan sama aja tuh memindahkan masalah ke kami," tambah Jaya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tribun Kaltim di lokasi RSHD, terlihat pagar hitam di depan rumah sakit telah dipasang spanduk berwarna putih dengan tulisan merah. 

Isi dari spanduk tersebut ialah  "PEMBERITAHUAN lahan seluas 5.298 m⊃2; ini adalah milik para ahli waris Alm. H. Dardjat TIDAK DIPERJUAL BELIKAN"

Diketahui, spanduk pemberitahuan tersebut dipasang oleh kuasa hukum dari para ahli waris pada Rabu (16/9/2025). (*)