Sekolah Rakyat di Samarinda

Kisah Rosi dari Kupang, Mengajar dengan Hati di Sekolah Rakyat Samarinda

Tak pernah terbayang oleh Rosy Radies Tobe bahwa keputusannya meninggalkan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.com/Pandawa Borniat
SEKOLAH RAKYAT SAMARINDA - Rosy Radies Tobe bahwa keputusannya meninggalkan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan membawanya menjadi bagian dari program pendidikan nasional Sekolah Rakyat. Lelaki yang akrab disapa Rosi ini kini menjadi salah satu pengajar muda di Sekolah Rakyat Samarinda, Kalimantan Timur, setelah tiga bulan lalu memulai perjalanannya sebagai pendidik di tanah perantauan. (Pandawa Borniat/kompas.com) 

Meski belum sempat pulang ke Kupang sejak tiba di Samarinda, semangat Rosi tetap menyala. Baginya, setiap langkah yang ia ambil di Sekolah Rakyat adalah bagian dari perjuangan membangun masa depan generasi penerus bangsa.

“Perjuangan belum selesai. Tapi saya yakin, apa yang kami lakukan di sini sangat berarti. Lewat Sekolah Rakyat, kami membantu anak-anak menata harapan dan masa depannya,” pungkasnya.

Kini, Rosi menjadi salah satu dari puluhan pengajar muda yang menjadi tulang punggung Sekolah Rakyat Samarinda.

Bersama mereka, ia ikut memainkan peran penting dalam misi besar negara, mewujudkan pemerataan pendidikan di pelosok negeri, untuk anak-anak yang selama ini nyaris terlewatkan oleh sistem.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Guru Asal Kupang Tinggalkan Kampung Halaman Demi Mengajar di Sekolah Rakyat Samarinda."

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved