Berita Balikpapan Terkini

9,4 Hektar Sudah Dibebaskan, Bendali Ampal Hulu Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir di Balikpapan

Bendali Ampal Hulu diharapkan menjadi penampungan sementara air hujan sebelum dialirkan ke wilayah hilir DAS Ampal

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Nur Pratama
HO Dinas Pekerjaan Umum
ATASI BANJIR DI BALIKPAPAN - Suasana Bendali Sungai Ampal yang menjadi pengendali banjir jangka panjang. (HO Dinas Pekerjaan Umum) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya mencari solusi permanen dalam mengatasi persoalan banjir yang masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah kota.

Salah satu langkah strategis yang tengah dikerjakan adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu yang berlokasi di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Rita menjelaskan, proyek ini merupakan bagian dari rencana besar pengendalian banjir yang telah disusun secara bertahap.

Baca juga: 335 Atlet Bulutangkis di Kota Minyak Ikuti Turnamen Walikota Balikpapan 2025

Bendali Ampal Hulu diharapkan menjadi penampungan sementara air hujan sebelum dialirkan ke wilayah hilir DAS Ampal, sehingga dapat mengurangi potensi genangan di kawasan padat penduduk.

“Saat ini, lahan seluas 9,4 hektar sudah selesai dibebaskan. Dari total area tersebut, sekitar 4 hektar telah dilakukan pengerukan dan progresnya sudah mencapai 100 persen,” ujarnya.

Bendali Ampal Hulu dirancang untuk menampung aliran air dari tiga saluran sekunder, yaitu Sekunder Sumber Rejo, Sekunder Strat III, dan Sekunder Depsos Bawah. Dengan desain tersebut, bendali akan menjadi titik kendali utama bagi sistem drainase di wilayah hulu yang selama ini sering menimbulkan luapan air saat curah hujan tinggi.

Jika pembangunan fisik selesai sepenuhnya, bendali ini akan memiliki kapasitas penyimpanan sementara hingga 200 ribu meter kubik air. Dengan kapasitas sebesar itu, bendali mampu mengendalikan banjir hingga 400 ribu meter persegi area terdampak, dengan rata-rata ketinggian genangan sekitar 50 sentimeter.

“Fungsi utama bendali ini adalah menahan sementara debit air hujan yang tinggi agar tidak langsung mengalir ke hilir. Dari sana, air akan dilepaskan secara perlahan melalui sistem drainase yang sudah diperkuat,” tambahnya.

Meski pembangunannya belum tuntas, Bendali Ampal Hulu saat ini sudah mulai memberikan manfaat.

Fasilitas tersebut membantu memperlambat aliran air ke hilir DAS Ampal, sehingga potensi genangan di kawasan bawah kota mulai berkurang saat terjadi hujan lebat.

Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan pembangunan fisik bendali dapat rampung sesuai jadwal agar berfungsi optimal menjelang musim penghujan.

Proyek ini diharapkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang pengendalian banjir yang terintegrasi dengan sejumlah proyek lainnya seperti normalisasi drainase, pengerukan sungai, serta peningkatan kapasitas saluran di kawasan padat.

“Bendali Ampal Hulu menjadi bukti nyata komitmen Pemkot dalam memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. Kami berharap keberadaan bendali ini bisa mengurangi risiko banjir secara signifikan dan menciptakan rasa aman bagi warga,” ungkapnya.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke saluran air serta berpartisipasi aktif dalam menjaga kelancaran sistem drainase. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Balikpapan dapat menjadi kota yang lebih nyaman, aman, dan tangguh terhadap bencana banjir. (*) 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved