Berita Kukar Terkini
DLHK Kukar Siapkan Transformasi Pengelolaan Sampah di TPA Bekotok
TPA Bekotok di Kecamatan Tenggarong menjadi saksi perjalanan panjang penanganan sampah di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok di Kecamatan Tenggarong menjadi saksi perjalanan panjang penanganan sampah di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Setelah lebih dari tiga dekade beroperasi dengan sistem lama, kawasan tersebut kini bersiap beralih ke pengelolaan yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Irawan, mengatakan pola lama dengan metode open dumping secara bertahap mulai ditinggalkan.
Sistem ini sudah tidak diperbolehkan lagi karena berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
“Sekarang tidak diperkenankan lagi metode open dumping, karena sampah hanya dibuang tanpa perlakuan apa pun. Dari sisi estetika maupun kesehatan sudah dilarang,” jelasnya, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: DLHK Kukar Manfaatkan Gas Metan di TPA Bekotok, bisa Dinikmati 26 Kepala Keluarga
Sebagai bentuk pembenahan, DLHK Kukar mulai menerapkan metode sanitary landfill.
Pendekatan ini dinilai lebih aman karena sampah ditimbun dengan lapisan tanah dan dilindungi membran kedap air untuk mencegah pencemaran air tanah dan udara.
“Sanitary landfill memang membutuhkan biaya besar. Kita harus membuat kolam dan lapisan geomembran agar air lindi dari sampah bisa tertahan dan tidak merembes ke lingkungan,” ujar Irawan.
Ia menjelaskan, TPA Bekotok yang mulai beroperasi sejak tahun 1993 masih menggunakan sistem lama.
Karena itu, optimalisasi pengelolaan dilakukan secara bertahap agar sesuai dengan standar teknik pengelolaan sampah yang direkomendasikan pemerintah.
Langkah ini mencakup pembangunan area baru dengan sistem drainase tertutup, lapisan pelindung geomembran, dan penataan zona pembuangan agar lebih teratur.
Selain itu, setiap timbunan sampah nantinya akan ditutup dengan tanah secara rutin.
“Kalau sistem kontrol landfill bisa seminggu sekali dilakukan penutupan tanah. Tapi untuk sanitary landfill, setiap hari harus dilakukan. Jadi memang biayanya jauh lebih besar,” katanya.
Meski menuntut anggaran besar, DLHK menilai sistem baru ini sebagai investasi penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memperpanjang usia layanan TPA Bekotok hingga beberapa tahun ke depan.
“Kami ingin kawasan ini ditata dulu dengan baik. Kalau sudah tertib, baru dilakukan sistem penimbunan tanah penutup secara maksimal,” tutur Irawan.
DLHK Kukar Manfaatkan Gas Metan di TPA Bekotok, bisa Dinikmati 26 Kepala Keluarga |
![]() |
---|
Terkepung Tambang, Warga Desa Argosari di Kukar Diliputi Debu |
![]() |
---|
Lahan Bersertifikat di Samboja Barat Kukar Dirampas PT Singlurus Pratama Tanpa Ganti Rugi |
![]() |
---|
Gas Metan dari Timbunan Sampah Jadi Bahan Bakar Dapur di Kukar, Dipakai Memasak oleh 5 Keluarga |
![]() |
---|
Warga di Kukar Terkepung Tambang, DPRD dan ESDM Didesak Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.