Berita Kukar Terkini
Gas Metan dari Timbunan Sampah Jadi Bahan Bakar Dapur di Kukar, Dipakai Memasak oleh 5 Keluarga
Gas metan dari timbunan sampah jadi bahan bakar dapur di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sudah dipakai memasak oleh 5 keluarga.
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Gas metan dari timbunan sampah jadi bahan bakar dapur di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Bahkan penggunaan gas metan dari timbunan sampah itu sudah dipakai memasak oleh 5 keluarga di Kukar, Kaltim.
Adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) mulai memanfaatkan gas metan yang dihasilkan dari timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok, Tenggarong.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, mengatakan pemanfaatan gas metan dilakukan secara sederhana dan masih bersifat tradisional.
Baca juga: 32 Tahun Beroperasi, TPA Bekotok Nyaris Penuh, DLHK Kukar Genjot Kelola Sampah dari Hulu ke Hilir
Gas metan yang muncul dari timbunan sampah dialirkan ke beberapa rumah warga di sekitar TPA.
“Gas metana ini bisa digunakan untuk memasak. Sekarang sudah ada sekitar lima rumah yang memanfaatkan gas tersebut,” kata Irawan, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, upaya ini merupakan bagian dari inovasi DLHK Kukar yang diberi nama “Mantan Terindah”, yaitu pemanfaatan gas metan di area timbunan sampah. Program tersebut sudah berjalan sekitar satu tahun setengah sejak pengelolaan TPA Bekotok dilimpahkan ke DLHK.
Irawan menjelaskan, meski masih dalam tahap awal, hasilnya cukup membantu masyarakat sekitar.
Beberapa rumah dan warung di area ring satu TPA dapat memanfaatkan gas ini untuk keperluan memasak sehari-hari.
“Selama ini masyarakat bisa terbantu, walaupun masih sistem tradisional. Tekanan gasnya belum stabil, jadi belum bisa disalurkan lebih jauh,” jelasnya.
Dari hasil kajian awal, terdapat sekitar 26 kepala keluarga yang berpotensi menerima aliran gas metan jika sistemnya diperbaiki dan tekanannya lebih kuat.
“Kita berharap nanti ada pihak perusahaan yang bisa membantu dari sisi teknologi dan keamanan. Misalnya sistem pengaturan tekanan gasnya agar lebih aman digunakan,” ujarnya.
Baca juga: Atasi Timbunan Sampah, Samarinda Ulu Wajibkan Warga Buang Sampah Malam Hari
Irawan mencontohkan, pengelolaan gas metan di beberapa daerah seperti Balikpapan sudah berjalan baik dengan dukungan perusahaan melalui program CSR.
DLHK Kukar pun berharap hal serupa bisa dilakukan di TPA Bekotok.
“Kami ingin memanfaatkan gas metan ini lebih luas, tidak hanya untuk masyarakat sekitar TPA,” tutup Irawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.