Kebakaran di Baru Ilir
Rumah Ahmad Sisa Puing-puing, Kebakaran di Kelurahan Baru Ilir Balikpapan Hanguskan 6 Hunian
Kebakaran kembali melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Sabtu (25/10/2025) pagi.
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Kebakaran kembali melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (25/10/2025) pagi.
Peristiwa ini terjadi di dua titik permukiman yakni RT 29 dan RT 32. Kawasan ini dikenal padat penduduk.
Sebab, rumah warga berdempetan satu dengan yang lainnya. Bahkan sebagian besar rumah yang dihuni warga menggunakan bahan kayu.
Salah satu rumah milik warga bernama Ahmad Mulana (38) hanya menyisakan hanya puing dan abu.
Baca juga: BERITA FOTO: Kebakaran di Pemukiman Padat Baru Ilir, Balikpapan Barat, 6 Rumah Hangus
Ahmad menceritakan, saat kejadian, dirinya sedang tidak berada di rumah. Di dalam rumah hanya ada sang ibu yang sedang membersihkan ikan di dapur.
“Di rumah cuma ada mama, sendirian. Waktu kejadian mama lagi di dapur bersihkan ikan,” ujar Ahmad saat ditemui di lokasi, Sabtu siang.
Api tiba-tiba muncul dan membesar dengan cepat. Sang ibu, yang sempat panik, hanya bisa menyelamatkan diri tanpa sempat membawa barang apa pun.
“Nggak sempat keluarin apa-apa. Keluar cuma badan aja, selembar di badan aja,” ucap Ahmad lirih.
Beruntung, sang ibu berhasil selamat tanpa mengalami luka serius. Namun, seluruh isi rumah ludes terbakar.
“Alhamdulillah selamat, tapi barang nggak ada sama sekali keluar,” tambahnya.
Ahmad menuturkan, rumah keluarganya berada di deretan tengah permukiman padat tersebut.
“Kalau yang terbakar dari awal itu rumah nomor tiga, rumah saya nomor empat belas,” jelasnya.
Kebakaran itu membuat puluhan warga sekitar panik dan berusaha membantu memadamkan api dengan alat seadanya sebelum petugas datang.
Namun karena rumah-rumah terbuat dari kayu dan berdekatan, api dengan cepat membesar.
Baca juga: Momen Haru Petugas Selamatkan Anak Kucing dari Reruntuhan Kebakaran di Baru Ilir Balikpapan Barat
Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali menyampaikan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 09.30 Wita.
“Kami terima informasi bahwa telah terjadi kebakaran di wilayah Kecamatan Balikpapan Barat. Kawasan ini memang padat penduduk dan cukup sulit dijangkau karena banyak gang,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Begitu menerima laporan, UPT BPBD Balikpapan Barat langsung diterjunkan untuk melakukan penanganan awal.
Melihat kondisi rumah warga yang sebagian besar terbuat dari kayu, BPBD kemudian mengerahkan seluruh armada dari enam sektor pemadam di Kota Balikpapan.
“Untuk data sementara, di RT 29 ada lima rumah yang terdampak, sedangkan di RT 32 satu rumah. Untuk jumlah kepala keluarga masih kami monitor,” jelasnya.
Pihaknya mengerahkan sekitar 10 unit truk pemadam. Termasuk bantuan dari Lanal Balikpapan, Pertamina dan Polda Kaltim. Berkat kerja cepat tim di lapangan, api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar satu jam.
“Kami harus padamkan sampai benar-benar tuntas karena yang terbakar adalah rumah dari kayu,” kata Usman.
Meski api dapat dikuasai dengan cepat, petugas sempat menghadapi sejumlah kendala di lapangan.
Akses ke lokasi yang sempit, serta banyaknya warga yang menonton dan kendaraan yang parkir sembarangan membuat mobil pemadam untuk masuk ke titik api sedikit terhambat.
“Kendala utama kami di lapangan, masyarakat banyak yang menonton dan mobil sulit masuk karena parkir di tepi jalan,” katanya.
Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun BPBD masih menunggu data lanjutan terkait jumlah pasti warga terdampak dan nilai kerugian.
“Kami belum tahu asal api yang menjadi penyebab kebakaran. Semua masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kebakaran hebat kembali melanda kawasan padat penduduk di RT 32 Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, pagi sekitar pukul 09.30 Wita.
Kepulan asap tebal terlihat membumbung tinggi dari lokasi kejadian, sementara warga panik berusaha menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah masing-masing.
Api dengan cepat menjalar ke sejumlah bangunan karena jarak antarrumah yang berdekatan dan sebagian besar berdinding kayu.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Balikpapan, BPBD, dan relawan gabungan langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.
Hingga pukul 18.00 Wita, petugas masih berjibaku menaklukkan api yang membakar permukiman di gang sempit kawasan tersebut.
Sementara itu, pihak kelurahan dan relawan menyiapkan posko sementara bagi warga terdampak di halaman musala terdekat.
Warga juga mengumpulkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, dan pakaian layak pakai.
Evakuasi Kucing Jadi Tontonan Warga
KEPULAN asap dan panasnya sisa api kebakaran di kawasan padat penduduk perbatasan RT 29 dan RT 32 Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, terselip momen haru saat petugas pemadam kebakaran mengevakuasi seekor kucing kecil yang terjebak di bawah reruntuhan atap seng.
Nampak kucing itu tampak mengeong lemah dari bawah tumpukan seng yang masih terasa panas.
Suaranya terdengar di sela-sela aktivitas petugas yang sedang melakukan pendinginan di antara puing-puing rumah warga yang terbakar.
Dengan sigap, beberapa petugas Pemadam Kebakaran Kota Balikpapan menghampiri sumber suara.
Mereka mengangkat lembaran seng satu per satu dengan hati-hati, khawatir hewan kecil itu terluka akibat panas dan reruntuhan tajam.
Tak lama kemudian, seekor anak kucing berwarna putih dengan corak hitam dan oranye di bagian wajah dan badannya berhasil ditemukan.
Tubuhnya tampak kotor dan gemetar akibat panas di sekitar lokasi.
Petugas kemudian langsung menyiramkan air ke tubuh kucing kecil itu untuk menurunkan suhu panas yang masih melekat di badannya.
“Kucingnya masih hidup, cuma lemah. Kasihan, mungkin dari rumah yang terbakar,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Momen penyelamatan hewan kecil itu sempat menjadi tontonan warga yang masih berkumpul di sekitar lokasi kebakaran.
Beberapa warga mengekspresikan kelegaan dan simpati saat melihat kucing kecil itu selamat dari kobaran api.
“Alhamdulillah, masih bisa diselamatkan. Tadi sempat kami dengar suaranya, tapi nggak tahu dari mana,” kata seorang warga yang menonton proses evakuasi.
Peristiwa kecil di tengah musibah besar itu menjadi pengingat bahwa di balik bencana, selalu ada sisi kemanusiaan bahkan terhadap makhluk kecil yang tak berdaya. (edo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251026_tribun-kaltim-ya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.