Gunung Bugis Kampung Narkoba

Gunung Bugis Jadi Sumber Utama 90 Persen Kasus Narkoba di Balikpapan

Gunung Bugis, Balikpapan Barat, kini jadi sorotan serius. Kawasan padat penduduk ini disebut sebagai episentrum peredaran narkoba terbesar

Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUN KALTIM.CO/DWI ARDIANTO
SARANG NARKOBA - Ilustrasi razia narkoba di kawasan Gunung Bugis, Kecamatan Balikpapan Barat yang jadi sorotan serius. Kawasan padat penduduk ini disebut sebagai episentrum peredaran narkoba terbesar. (TRIBUN KALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kawasan Gunung Bugis Balikpapan Barat kini menjadi fokus utama aparat penegak hukum setelah data terbaru menunjukkan bahwa hampir seluruh kasus peredaran narkoba di Balikpapan bersumber dari wilayah ini. 

Kepolisian menyebut kawasan padat penduduk tersebut berperan sebagai titik utama distribusi narkoba yang masuk ke Kota Minyak.

Kasat Resnarkoba Polresta Balikpapan, AKP Yoshimata JS Manggala, mengungkapkan bahwa sekitar 90 persen kasus narkoba di Balikpapan sepanjang 2024 hingga 2025 berasal dari Gunung Bugis.

“Untuk wilayah Balikpapan sendiri, terbanyak kasus yang kami kumpulkan dari tahun 2024 dan 2025 kebanyakan 90 persen berasal dari Gunung Bugis, Balikpapan Barat,” ujar AKP Yoshimata, Rabu (29/10/2025).

Dari data Polresta Balikpapan, sepanjang 2024 tercatat 121 kasus narkoba terjadi di Balikpapan Barat dari total 315 kasus di seluruh kota.

Baca juga: Sat Samapta Polresta Balikpapan Temukan Pengendara Bawa 2 Paket Diduga Sabu di Gunung Bugis

Kawasan Kelurahan Baru Ulu dan Baru Ilir disebut sebagai titik paling rawan, keduanya termasuk dalam lingkup wilayah Gunung Bugis.

Menurut Yoshimata, sebagian besar barang haram tersebut berasal dari Samarinda dan memiliki keterkaitan dengan jaringan lintas negara.

‎“Barang paling banyak datangnya dari Samarinda. Dan dari Samarinda itu kami mendapatkan informasi berasal dari Malaysia dan Singapura, melalui jalur Berau,” jelasnya.

‎Barang haram tersebut umumnya masuk melalui jalur laut dengan memanfaatkan kurir yang membawa sabu dalam jumlah tertentu.

‎Jenis narkoba yang paling dominan beredar di Gunung Bugis adalah sabu-sabu.

Baca juga: Gunung Bugis Balikpapan di Mata Polisi, Antara Stigma dan Pemberantasan Narkoba

‎Selama tahun 2025 hingga Oktober, Satresnarkoba Polresta Balikpapan telah menyita 1.917 gram sabu, 24 gram ganja, dan 1.037 gram obat terlarang.

“Sampai Oktober 2025, total barang bukti sabu yang kami amankan mencapai hampir dua kilogram,” ungkap Yoshimata.

‎Para pengedar di Gunung Bugis kerap menyamarkan aktivitasnya dengan modus “jejak”, di mana transaksi dilakukan tanpa pertemuan langsung.

‎“Biasanya mereka mengirim foto atau titik lokasi. Misalnya ‘barang ditaruh di dekat tiang listrik, dibungkus kresek, atau di pot depan rumah’. Setelah itu nomor pengirim biasanya langsung tidak aktif,” jelasnya.

‎Selain tantangan teknis, polisi juga menghadapi hambatan sosial karena masyarakat sekitar dinilai cenderung melindungi para pelaku.

Baca juga: 48 Warga Balikpapan Positif Narkoba Usai Tes Urine di Gunung Bugis, Ada yang Coba Kabur

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved