Berita Samarinda Terkini
Viral di Samarinda, Penjual Ikan Cerita Berkali-kali jadi Korban Uang Palsu
Gelombang peredaran uang palsu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kembali menebar keresahan di kalangan pedagang kecil.
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Saat diterawang ke arah cahaya, watermark (tanda air) berupa gambar pahlawan di uang asli terlihat jelas dan menyatu dengan kertas.
Pada uang palsu, watermark tampak buram atau bahkan tidak ada sama sekali.
Ciri lainnya adalah rectoverso — logo “BI” di kedua sisi uang yang saling mengisi menjadi satu gambar utuh.
Pada uang palsu, logo ini sering tidak sejajar atau tampak terpotong. Uang asli juga akan berpendar di bawah sinar ultraviolet (UV), sedangkan uang palsu tidak.
Aparat Diharapkan Bertindak Tegas
Kasus peredaran uang palsu seperti ini bukan hal baru di Samarinda.
Namun, semakin maraknya laporan dari pedagang kecil menunjukkan bahwa peredaran uang palsu belum bisa ditekan sepenuhnya.
Adrik berharap aparat kepolisian dapat melakukan patroli rutin dan penyelidikan terhadap dugaan jaringan pembuat uang palsu yang beredar di pasar-pasar tradisional.
"Terus kepada aparat yang berwenang untuk ditindaklanjuti peredaran uang palsu ini dikurangilah kalau enggak bisa dihentikan," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251103_uang-palsu-samarinda.jpg)
                
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.