Berita Balikpapan Terkini

Pengamat Musik Balikpapan Beber Banyak Event Nasional Belum Berdampak Signifikan ke Musisi Lokal

Maraknya konser dan festival musik di Balikpapan dengan kehadiran sejumlah musisi nasional nyatanya berdampak

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
HO/Rendy
CITA RASA MUSIK - Pengamat musik sekaligus drummer Band Superego, Rendy Asra. Katanya, Banyak band lokal yang banci tampil. Dibayar kecil enggak apa-apa, yang penting tampil di panggung besar. Tapi dari sisi pengembangan karya, minim usaha. (HO/Rendy) 

Ringkasan Berita:
  • Banyak EO lebih memilih band reguler yang memainkan lagu-lagu top ketimbang band karya orisinil;
  • Harusnya ada kesempatan kolaborasi, atau minimal link ke industri nasional;
  • Kehadiran sejumlah musisi nasional nyatanya berdampak signifikan bagi perkembangan musik lokal.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Maraknya konser dan festival musik di Balikpapan dengan kehadiran sejumlah musisi nasional nyatanya berdampak signifikan bagi perkembangan musik lokal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan oleh salah satu pengamat musik Kota Balikpapan, Rendy kepada TribunKaltim.co. 

Menurutnya, industri hiburan di kota minyak masih berjalan di dua dunia yang berbeda, dengan event organizer (EO) yang berjalan secara business to business, serta musisi lokal yang berbeda. 

"Jadi kesadaran untuk dunia musik di Balikpapan sendiri hampir enggak ada. kecuali EO-nya yang memang berangkat dari skena musik, dan hampir itu jarang banget," jelasnya, Sabtu (8/11/2025). 

Baca juga: Musisi Balikpapan Soroti Transparansi dan Teknis Kebijakan Royalti Musik, Usulkan Bentuk LMK Daerah

Ia juga menyoroti pola pemilihan band pembuka di berbagai konser besar di Balikpapan.

Menurutnya, banyak EO lebih memilih band reguler yang memainkan lagu-lagu top ketimbang band yang membawakan karya orisinil mereka. 

Sehingga, hal ini membuat banyak band lokal akhirnya terjebak dalam lingkaran sempit pada gigs maupun festival lokal yang tak terlalu tersorot. 

Kalaupun ada kesempatan tampil, biasanya karena kenalan. Jadi kurasinya sangat subjektif.

"Teman merekomendasikan teman, bukan karena kualitas karya," tambahnya. 

KONSER MUSIK BALIKPAPAN - Suasana Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome pecah oleh euforia ribuan warga saat grup legendaris Dewa 19 mengguncang panggung Balikpapan Fest 2025, Sabtu (8/11/2025) malam.
KONSER MUSIK BALIKPAPAN - Suasana Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome pecah oleh euforia ribuan warga saat grup legendaris Dewa 19 mengguncang panggung Balikpapan Fest 2025, Sabtu (8/11/2025) malam. (TribunKaltim.co/Siti Zubaidah)

Sayangkan Hanya jadi Waktu Menunggu

Selain itu, Rendy juga menyayangkan pola event yang kerap hanya menjadikan band lokal sebagai pengisi waktu menunggu band atau musisi nasional tampil.

Bahkan, mereka kerap tampil saat penonton belum ramai. 

"Coba lihat kalau ada festival besar, ada empat band nasional tampil, lalu empat band lokal main dari jam tiga sore. Siapa yang nonton? Enggak ada. Jadi cuma formalitas aja," ucapnya.

Padahal, kata dia, seharusnya moment kedatangan musisi besar bisa menjadi jembatan bagi band lokal untuk memperluas jaringan. 

Baca juga: Musisi Balikpapan Agendakan Bukber Ramadhan 2025, Usung Tema Bersatu untuk Harmoni Berkelanjutan

Bahkan, menjadi peluang dan pembuka kesempatan untuk mereka berkarya semakin masif. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved