Tenggelam di Pantai Kemala

Kisah Pilu Ayah Korban Tenggelam di Pantai Kemala Balikpapan: Saya Ingin Mengafani Dia

Suasana haru menyelimuti kawasan perairan Balikpapan, tempat pencarian remaja bernama Khairul Anam (17) yang dilaporkan tenggelam tiga hari lalu.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
REMAJA TENGGELAM - Suasana haru masih menyelimuti kawasan perairan tempat pencarian remaja bernama Khairul Anam (17) yang tenggelam di Balikpapan. Ayah korban, Juhari, menceritakan detik-detik sebelum putra sulungnya itu menghilang di laut tiga hari lalu, Rabu (12/11/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 
Ringkasan Berita:
  • Khairul Anam (17) tenggelam di perairan Balikpapan saat berenang bersama teman-temannya.
  • Ayah korban, Juhari, menceritakan detik terakhir sebelum putranya menghilang.
  • Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di lokasi kejadian.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Suasana haru masih menyelimuti kawasan perairan Balikpapan, tempat pencarian remaja bernama Khairul Anam (17) yang dilaporkan tenggelam tiga hari lalu.

Ayah korban, Juhari, dengan suara bergetar menceritakan detik-detik sebelum putra sulungnya menghilang di laut, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Menurut Juhari, sore itu Khairul berpamitan kepada ibunya untuk berenang bersama teman-temannya. Tak disangka, kepergian itu menjadi pertemuan terakhir mereka.

“Dia pamit sama mamaknya mau berenang. Mungkin mau menenangkan pikiran, karena tadi malamnya hapenya hilang,” tutur Juhari saat ditemui di lokasi pencarian, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Remaja 17 Tahun Tenggelam di Pantai Kemala Balikpapan, Tim SAR Dikerahkan

Khairul disebut terlihat gelisah sejak kehilangan ponsel yang baru dibelinya sebulan lalu.

“Mungkin stres juga, baru beli handphone, terus hilang. Dia pengin menenangkan diri,” tambahnya.

Ironisnya, sang ayah mengungkapkan bahwa Khairul tidak bisa berenang.

Sejak kecil, remaja itu jarang beraktivitas di laut atau tempat berair.

Baca juga: Basarnas Kerahkan Drone dan Perahu, Cari Remaja Tenggelam di Pantai Kemala Balikpapan

“Selama hidupnya enggak pernah berenang. Enggak bisa berenang dia,” ucapnya lirih.

Juhari mengaku baru mengetahui musibah tersebut ketika hendak menunaikan salat magrib.

Salah satu teman Khairul datang memberi kabar bahwa anaknya tenggelam.

“Pas saya mau sholat magrib, ada temannya datang. Katanya Khairul tenggelam. Langsung saya kaget, saya lepas sarung, enggak jadi salat, langsung lari ke lokasi,” ujarnya menahan tangis.

Baca juga: Remaja Tenggelam di Pantai Manggar Balikpapan, Polisi Imbau Pengunjung Patuhi Aturan Keselamatan

Khairul diketahui berenang bersama enam hingga delapan orang temannya dari kawasan Gunung Guntur.

Sejak hari pertama pencarian, sang ayah hampir tak pernah meninggalkan lokasi.

“Ya, paling pulang sebentar ganti baju. Selebihnya di sini, nunggu kabar anak saya,” katanya pelan.

Di mata Juhari, Khairul adalah anak yang rajin, santun, dan saleh.

Ia bahkan sering mengingatkan orang tuanya untuk salat.

Baca juga: 4 Remaja Tenggelam di Pantai Manggar Balikpapan, 3 Berhasil Ditemukan, 1 Masih dalam Pencarian

“Dia anak baik, rajin sholat, rajin ngaji. Malah sering ingetin saya. Kalau sudah azan, dia bilang ‘Pak, sudah waktunya salat’. Saya merasa gagal jadi orang tua, karena dia yang justru lebih baik dari saya,” ungkap Juhari dengan mata berkaca-kaca.

Khairul adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang baru berusia enam tahun belum memahami apa yang terjadi.

“Adiknya cuma tanya, ‘Kakak kok lama betul dalam air?’ Saya jawab, kakak lagi berenang, lagi ke rumah Allah,” ujarnya lirih.

Meski masih diselimuti kesedihan, Juhari berusaha mengikhlaskan kepergian putra sulungnya. Ia hanya memiliki satu harapan sederhana.

Baca juga: Update Terbaru 4 Remaja Tenggelam di Pantai Manggar Balikpapan, 1 Pelajar SMA Meninggal Dunia

“Saya ikhlas, cuma kalau bisa saya ingin mengafani dia, kasih baju baru untuk dia. Biar dia enggak malu menghadap Allah,” ucapnya dengan nada pasrah.

Hingga kini, pencarian terhadap Khairul Anam masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama keluarga, relawan, dan masyarakat yang setia menunggu di pinggiran dermaga tempat terakhir korban terlihat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved