Diskominfo Targetkan Aplikasi Data Pedagang Pasar Pagi Samarinda Segera Siap Akhir Bulan Ini

Ringkasan Berita:

• Setelah pengerjaan fisik revitalisasi Pasar Pagi selesai, Pemkot Samarinda bersiap untuk penataan pasar di bangunan yang baru
• Kolaborasi Diskominfo dan Disdag untuk pembuatan aplikasi data pedagang Pasar Pagi menjadi langkah awal tata kelola pasar yang transparan dan terintegrasi
• Diskominfo bertanggung jawab dalam urusan teknis pengembangan aplikasi, sementara untuk data pedagang menjadi kewenangan Disdag
• Aplikasi untuk pedagang Pasar Pagi Samarinda ini ditargetkan siap akhir bulan ini.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mewujudkan tata kelola pasar yang transparan dan terintegrasi, salah satunya di Pasar Pagi.

Setelah pengerjaan fisik revitalisasi Pasar Pagi, kini Pemkot Samarinda bersiap untuk penataan pasar di bangunan yang baru dengan lebih modern.

Pemkot pun memanfaatkan teknologi dalam penataan Pasar Pagi yang berada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satunya adalah dengan mengembangkan aplikasi khusus yang akan digunakan sebagai basis data pedagang dalam penataan ulang kawasan perdagangan Pasar Pagi.

Baca juga: Dishub Samarinda Pastikan Andalalin Pasar Pagi Segera Terbit

Untuk pembuatan aplikasi pedagang Pasar Pagi ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ikut dilibatkan bersama dengan Dinas Perdagangan (Disdag). 

Sekretaris Diskominfo Samarinda, Suparmin, membenarkan pihaknya menerima mandat langsung dari Walikota Andi Harun untuk membangun aplikasi tersebut. 

Ia menegaskan kewenangan Diskominfo berada pada aspek teknis pengembangan aplikasi, sementara urusan validasi data serta kebijakan penggunaannya berada di instansi lain.

“Benar Diskominfo ditugaskan Pak Wali untuk buat aplikasinya.

Hanya saja saya belum bisa beri jawaban lebih dari itu, karena kewenangan saya hanya di pembuatan aplikasi. 

Progress aplikasi sampai hari ini sekitar 20 persen (struktur data dan logika),” ujarnya, Selasa (18/11/2025). 

Menurutnya, proses lanjutan sangat bergantung pada penyelesaian data pedagang yang saat ini ditangani Dinas Perdagangan (Disdag). 

Ia menyebutkan pihaknya akan kembali melakukan pemaparan internal bersama Disdag pada esok hari (19/11) untuk menyinkronkan kebutuhan sistem dengan ketersediaan data.

“Kalau masalah datanya sudah clear, kami lanjut ke pengembangan fitur. 

Targetnya dua minggu. Jadi akhir bulan sudah bisa dipaparkan ke Wali Kota dulu,” ungkapnya. 

Pengembangan aplikasi ini menjadi salah satu instrumen yang diharapkan pemerintah untuk mempercepat penataan pedagang Pasar Pagi, memastikan akurasi data, serta menghindari tumpang tindih regulasi dan pemanfaatan ruang.

Dengan target pemaparan akhir bulan, sistem ini diproyeksikan menjadi langkah awal menuju tata kelola pasar yang lebih transparan dan terintegrasi di Samarinda.

“Kalau sudah firmed, siap digunakan. Kalau aplikasi akhir bulan siap,” kata Suparmin.

Rapikan Data Pedagang

Disdag Samarinda menargetkan aplikasi resmi pendataan pedagang yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan bersama Diskominfo dapat rampung dan mulai digunakan dalam waktu dekat.

Kepala Disdag Samarinda, Nurrahmani, menjelaskan pembahasan aplikasi tersebut masih berlangsung dan akan berlanjut pada rapat kedua bersama Diskominfo pada Rabu (19/11/2025) mendatang. 

Ia menegaskan aplikasi ini dirancang tidak hanya sebagai sistem pendaftaran pedagang, tetapi juga sebagai wadah integrasi berbagai masukan yang muncul saat sosialisasi relokasi pedagang pekan lalu.

Meski belum memaparkan, ia mengatakan adapun sejumlah masukan pedagang dalam sosialisasi sebelumnya akan dijadikan salah satu elemen penting dalam fitur aplikasi tersebut. 

“Justru hasil dari tanggapan sosialisasi kemarin, salah satu itemnya akan masuk dalam bagian dari aplikasi,” katanya ketika ditemui, Selasa (18/11/2025). 

Nurrahmani menyampaikan Disdag menargetkan aplikasi tersebut harus selesai dalam bulan ini, mengingat urgensinya untuk merapikan kembali basis data pedagang Pasar Pagi.

Sistem baru ini memungkinkan sinkronisasi otomatis antara data pedagang eksisting dengan mereka yang mendaftar. 

“Sehingga hanya pedagang yang benar-benar berhak menempati petak atau kios yang akan tercatat,” ujarnya. 

Tutorial Digital

Terkait sosialisasi teknis penggunaan aplikasi kepada pedagang, ia menyebutkan pihaknya mungkin tidak akan melakukan sosialisasi tatap muka secara langsung. 

Sebagai gantinya, Disdag bersama Diskominfo akan menyediakan panduan dalam bentuk informasi atau tutorial digital.

Nurrahmani menambahkan setelah aplikasi berjalan, baru akan terlihat dengan jelas jumlah pasti pedagang di masing-masing segmen Pasar Pagi.

Hal ini sekaligus akan menjadi acuan penataan ulang seluruh aktivitas perdagangan di gedung baru.

“Kalau sudah masuk aplikasi nanti baru bisa ketahuan fixnya jumlah pedagang berapa disetiap segmen,” ujarnya. 

Pihaknya pun berharap masa penyewaan lapak sementara di berbagai lokasi relokasi, seperti di Segiri Grosir Samarinda (SGS) tidak diperpanjang lagi.

Sistem sewa yang selama ini berjalan direncanakan akan berakhir sepenuhnya pada akhir 2025, seiring dipindahkannya seluruh pedagang kembali ke Pasar Pagi.

“Harapan kita seperti itu. Rencananya berakhir penyewaan di akhir Desember ini,” katanya. 

Pemkot Samarinda juga berharap proses relokasi, pendataan, hingga penataan pedagang dapat berlangsung lebih transparan, modern, dan bebas dari persoalan sewa-menyewa ilegal yang selama ini dikeluhkan pedagang.

Baca juga: Pemkot Samarinda Siapkan Space Bongkar Muat di Gang Pandai Pasar Pagi

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.