Rakerda Gerindra Kaltim
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Gabung Gerindra, Seno Aji: Dulu Berwarna Kini Sudah Putih
Dua tokoh daerah, Bupati Kukar Aulia Basri dan mantan Ketua DPRD Berau Madri Pani, resmi bergabung ke Gerindra Kaltim pada Rakerda di Samarinda.
Ringkasan Berita:
- Dua tokoh daerah, Bupati Kukar Aulia Basri dan mantan Ketua DPRD Berau Madri Pani, resmi bergabung ke Gerindra Kaltim pada Rakerda di Samarinda.
- Kehadiran Bupati PPU Mudyat Noor sempat picu spekulasi pindah partai, namun NasDem menegaskan ia hanya tamu undangan.
- Pengamat menilai langkah Aulia dan Madri memperkuat posisi politik daerah sekaligus mempermudah sinkronisasi program dengan pusat.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat barisan.
Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya dua tokoh penting dari daerah masing–masing, yakni Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri dan mantan Ketua DPRD Berau periode 2019–2024, Madri Pani.
Aulia Rahman Basri diketahui merupakan Bupati Kukar yang sebelumnya berasal dari partai lain.
Sementara itu, Madri Pani adalah mantan Ketua DPRD Berau yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Berau periode 2024–2029 sebelum kemudian mengundurkan diri untuk maju pada Pilkada Berau 2024.
Baca juga: Gerindra Kaltim Tancap Gas, Rakerda Perdana Langsung Kawal Instruksi Presiden Prabowo
Keduanya resmi bergabung dengan partai berlambang Garuda tersebut pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gerindra Kaltim, Minggu (23/11), di Hotel Puri Senyiur, Samarinda.
“Selamat datang dan selamat bergabung. Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk keduanya. Saya harap, dengan perahu baru ini, Pak Aulia Basri dan Pak Madri Pani bisa lebih berkembang,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji, kepada Tribun Kaltim, seraya mengonfirmasi bahwa keduanya telah resmi menjadi kader Gerindra.
Dalam sambutannya, Seno Aji juga sempat menyinggung bahwa “dulu baju Aulia berwarna, tetapi sekarang sudah putih”, mengisyaratkan bahwa Aulia kini telah resmi menjadi bagian dari Gerindra.
“Sejak beliau (Aulia) terpilih dan dilantik, beliau menyampaikan ingin bergabung. Kami minta DPC menindaklanjuti, sehingga beliau memiliki KTA Gerindra, dan kini sudah diresmikan. Ke depan, dalam SK pun beliau akan tercatat,” jelas Seno.
Baca juga: Bupati Kukar Aulia Basri Gabung Gerindra Kaltim, Pengamat: Butuh Partai Berkuasa Selaraskan Program
Mudyat Noor Hadir
Kehadiran sejumlah tokoh partai lain dalam Rakerda Gerindra Kaltim memunculkan spekulasi politik, termasuk kehadiran Bupati Penajam Paser Utara (PPU) yang juga kader Partai NasDem Kaltim, Mudyat Noor.
Mudyat tampak hadir di arena Rakerda Gerindra, Minggu (23/11), di Hotel Puri Senyiur, mengenakan kemeja putih yang identik dengan warna Partai Gerindra.
Foto–fotonya bersama sejumlah kader Gerindra pun beredar sehingga memunculkan spekulasi bahwa ia telah memiliki KTA Gerindra.
Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh DPW NasDem Kaltim.
“Kak Mudyat hadir sebagai tamu undangan saja. Tadi pagi kak Mudyat juga sudah menginformasikan soal kehadirannya di acara Gerindra itu,” tegas Sekretaris DPW Partai NasDem Kaltim, Fatimah Asyari, kepada Tribun Kaltim.
Fatimah menambahkan, pada Rakornas NasDem dan pertemuan bersama Ketua Umum Surya Paloh pada 17 November 2025 di Jakarta, Mudyat Noor turut hadir mewakili NasDem.
“Pasti tidak (bergabung ke Gerindra). Tolong luruskan jika ada berita yang menyebut demikian,” tegasnya.
Fatimah kembali menekankan bahwa Mudyat Noor hadir murni sebagai tamu undangan, bukan peserta, apalagi peninjau dalam kegiatan internal Gerindra.
“Tolong klarifikasi, beliau hadir hanya sebagai tamu undangan, bukan peserta atau peninjau Rakerda Gerindra,” ujarnya menegaskan.
Pernyataan ini turut diperkuat oleh Ketua DPD Gerindra Kaltim, Seno Aji, yang menyebut bahwa Mudyat hadir hanya memenuhi undangan pada hari kedua Rakerda.
Sebagai tambahan informasi, DPW Partai NasDem Kaltim menegaskan bahwa Madri Pani memang telah mengajukan surat pengunduran diri.
Surat tersebut bertanggal 3 September 2025 dan diajukan kepada DPD Partai NasDem Berau dengan tembusan kepada DPW NasDem Kaltim serta DPP NasDem.
Baca juga: Madri Pani Pindah ke Gerindra, Sebut Ingin Dalami Ilmu Politik
Bicara Baik-baik
Sementara mantan Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengatakan, dirinya berpindah karena ingin lebih banyak belajar ilmu politik.
Selain itu, dirinya juga sudah berbicara dengan baik ke petinggi Partai NasDem.
“Saya sudah mengatakan dengan NasDem,” katanya, Minggu (23/11).
Ia melanjutkan, dirinya keluar dari NasDem bukan karena ada masalah internal.
Ia juga mengatakan, bergabung dengan Gerindra, sudah dipikirkan secara matang.
“Saya masuk NasDem baik-baik. Begitu juga keluarnya dan masih berkomunikasi dengan teman-teman di NasDem,” tambahnya.
Madri juga tampak hadir dalam Rakerda yang digelar Partai Gerindra, menggunakan baju putih berlogo garuda.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Berau, Jakariya tampak duduk berdamping dengan Madri Pani.
Jakariya menuturkan, target 6 kursi pada pileg mendatang bukan tidak mungkin terjadi. Mengingat Madri memiliki basis massa yang cukup besar.
“Menurut saya pribadi, sosok Madri pani, humble dan mudah bergaul,” katanya.
Dijelaskan Jakariya, target 6 kursi bukan tidak mungkin diraih oleh Gerindra.
Saat ini kader yang menduduki kursi DPRD Berau sebanyak 4 kursi.
“6 itu tidak besar menurut saya,” tutupnya.
Baca juga: Aulia Rahman Basri dan Madri Pani Gabung Gerindra Kaltim, Seno Aji: Selamat Datang!
Jaga Keselarasan Program
Kepindahan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Basri Rahman, ke Partai Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) kini menjadi perbincangan.
Tak hanya Aulia Basri, mantan Ketua DPRD Berau periode 2019–2024, Madri Pani, juga resmi bergabung ke Gerindra Kaltim.
Dalam konteks pemerintahan saat ini, kebutuhan menyelaraskan program pusat dan daerah menjadi salah satu faktor penting untuk mempercepat pembangunan.
Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Saipul Bahtiar, menilai dinamika politik nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya keselarasan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, praktik politik modern kini tidak lagi sepenuhnya ditentukan oleh garis ideologi partai, melainkan oleh efektivitas koordinasi antara pejabat publik dan pusat kekuasaan.
“Perpindahan ke partai penguasa tentu memiliki keuntungan dari segi dukungan anggaran hingga pengamanan program di kabupaten. Janji kampanye yang membutuhkan dukungan partai berkuasa juga lebih mudah direalisasikan. Secara politik, komunikasi menjadi linear antara Gubernur dan Wakil Gubernur,” jelasnya, Minggu (23/11) malam.
Dari sisi pemerintahan, langkah Aulia Basri bergabung ke Partai Gerindra dinilai menguntungkannya, terutama karena kondisi fiskal Kukar saat ini disebut hampir “sekarat”.
Meski pada Pilkada 2024 ia diusung oleh PDI Perjuangan bersama Rendy Solihin, kebutuhan untuk merealisasikan janji kampanye menuntut komunikasi intens dengan partai berkuasa.
Saipul menduga langkah Presiden Prabowo dalam mengamankan fiskal nasional mulai memberi dampak pada situasi politik di daerah.
“Dari sisi kepentingan politik, ini jelas berdampak. Kini masing-masing pihak, baik Aulia maupun Rendy Solihin, menjalani jalannya sendiri. Kemungkinan besar keduanya menjadi rival pada Pilkada mendatang. Namun seorang bupati harus punya banyak cara agar APBD tidak hanya membiayai kewajiban, tetapi juga janji kampanye. Merapat ke Gerindra menjadi salah satu jalannya,” bebernya.
Saipul juga menilai bergabungnya Madri Pani merupakan langkah tepat bagi Gerindra Kaltim.
Mantan Ketua DPC NasDem Berau tersebut merupakan salah satu tokoh besar di daerahnya.
Pada Pemilu Legislatif lalu, Madri meraih 5.114 suara, selisih tipis dari Bupati Berau terpilih, Sri Juniarsih.
Madri Pani juga pernah menjadi Kepala Kampung terbaik tingkat nasional pada tahun 2015.
Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Kampung Gurimbang, Berau, dan mewakili Kaltim untuk menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo.
“Madri Pani tentu membutuhkan perlindungan politik dan tengah berhitung untuk maju pada Pilkada Berau atau kembali ke legislatif pada Pemilu 2029. Gerindra mendapatkan sosok tepat untuk memperkuat posisi mereka di Berau, terlebih peluang menangnya terbuka lebar melihat rekam jejak mantan Ketua DPRD Berau tersebut,” pungkas Saipul.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/2025112025_hl.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.