Awak KRI Slamet Riyadi Giring Empat Kapal Asing Filipina
Sejumlah personel TNI Angkatan Laut awak Kapal Perang KRI Slamet Riyadi 352 harus berjibaku.
Penulis: Junisah |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sejumlah personel TNI Angkatan Laut awak Kapal Perang KRI Slamet Riyadi 352 harus berjibaku. Mereka berjuang keras menembus ombak tinggi untuk mengejar dan meringkus delapan nelayan Filipina yang mengoperasikan empat kapal penangkap ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Laut Sulawesi, perairan ambang batas laut (Ambalat), ratusan mil dari Kota Tarakan.
"Kami menggiring dan mengawasi empat kapal ini secara perlahan-lahan. Sebab sepanjang perjalanan ombak, mencapai 2 hingga 3 meter. Kami menggiring empat kapal ini secara konvoi, KRI Slamet Riyadi di depan dan di belakang KRI diikuti empat kapal asing Filipina," ujar Komandan KRI Slamet Riyadi 352, Kolonel Hanarko Djodi di Tarakan, Selasa (24/2/2015).
Empat kapal itu ditangkap saat menadah ikan-ikan hasil tangkapan nelayan di laut. KRI mengalami kendala cuaca saat pengejaran kapal-kapal asing tersebut yakni, diadang ombak besar.Untuk menggiring empat kapal ini agar tidak lepas, KRI Slamet Riyadi mengikat empat kapal milik warga Filipina tersebut. (BACA: Susi Pudjiastuti: Di Papua, Kapal Asing Bawa Tanduk Rusa dan Kulit Buaya)
Nakhoda dan anak buah kapal pun diawasi agar tidak lari dan terjun ke laut, ada 8 anggota TNI AL dari KRI yang berjaga dilengkapi senjata api.Hanarko mengaku, pihaknya memutuskan untuk menggiring empat kapal asing Filipina ini ke Pelabuhan Lanal Tarakan di Mamburungan.
"Pertimbangan kami karena kami melihat jarak Lanal Tarakan paling dekat. Sebab berdasarkan ZEEI berada kurang lebih sekitar 295 not kamil sebelah barat Tarakan. Apalagi saat itu cuacanya buruk karena gelombang tinggi. Sehingga, demi keselamatan, kami memutuskan untuk membawa empat kapal ini ke Lanal Tarakan," ungkapnya.(*)