Syaiful Desak KHE Tinggikan Desain Bendungan PLTA Sungai Kayan

Rencana pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso Kabupaten Bulungan dengan kapasitas 6.080 megawatt

zoom-inlihat foto Syaiful Desak KHE Tinggikan Desain Bendungan PLTA Sungai Kayan
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Syaiful Herman, Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setprov Kaltara.

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso Kabupaten Bulungan dengan kapasitas 6.080 megawatt tampaknya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat.

Sejumlah aspek yang menjadi kendala saat ini masih terus dibenahi baik oleh pemerintah selaku fasilitator percepatan realisasi pembangunan maupun dari pihak investor sebagai penyandang dana pembangunan.

Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Provinsi (Setprov) Kalimantan Utara (Kaltara) Syaiful Herman yang juga selaku ketua tim percepatan realisasi pembangunan PLTA mendesak investor untuk merubah desain ketinggian lima bendungan PLTA yang direncanakan.

Desakan perubahan desain ini disuarakan Syaiful lantaran desain pembangunan bendungan yang ada saat ini belum diukur dari ketinggian air pada saat banjir, khususnya meluapnya Sungai Kayan baru-baru ini yang merendam sedikitnya 5 kecamatan di Bulungan, termasuk Kecamatan Peso.

“Kami meminta investor untuk melakukan revisi konstruksi, terutama desain ketinggian bendungan karena desain bendungan yang ada saat ini dibuat sebelum banjir besar Sungai Kayan terjadi. Jadi kami belum menyetujui desain yang ada sekarang,” jelas Syaiful saat ditemui Tribunkaltim.co usai memimpin pertemuan antara tim percepatan dan pihak investor di Kantor Gubernur Kaltara, Rabu (18/3/2015). (Baca: Panglima TNI Pasang Badan, Kawal Proyek PLTA Bulungan)

Syaiful mengkhawatirkan, pada saat banjir besar datang di kemudian hari, ketinggian permukaan air malah lebih tinggi dari ketinggian bendungan. Oleh karenanya, Syaiful memberi waktu seminggu kepada investor PT Kayan Hidro Energi (KHE) untuk merevisi ketinggian tiap-tiap bendungan dari lima bendungan yang direncanakan pada saat pasang dan banjir tertinggi.

“Jangan sampai air malah melampaui ketinggian bendungan, misalnya bendungan I itu ketinggiannya 85 meter dari dasar sungai, sedangkan banjir sampai 90 meter. Makanya saya minta hitung ulang juga berdasarkan ketinggian banjir kemarin. Karena tentu semua pihak menginginkan konstruksi bendungan untuk PLTA ini bisa bertahan 100 atau ratusan tahun ke depan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved