Berita Eksklusif

Jalur Rel Kereta Api Masih Dirahasiakan

Didik menegaskan pihaknya telah menyiapkan lahan yang dilalui rel kereta api.

Penulis: tribunkaltim |
DOK/KOMPAS.COM
Ilustrasi - rel kereta api 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Rafan A Dwinanto, Febriawan, Rahmad Taufik, dan Anjas Pratama

 TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -  Rencana pembangunan rel kereta api yang menghubungkan jalur transportasi dari Kutai Barat hingga Balikpapan dan Kutai Timur, Kalimantan Timur mendapat respon positif oleh Pemkab Kubar.

"Infomasi mengenai pembangunan rel kereta api di Kaltim telah kami dengar sejak lama. Kami sangat mendukung sekali rencana tersebut," Wakil Bupati Kubar H Didik Effendi, belum lama ini.

Didik menegaskan pihaknya telah menyiapkan lahan yang dilalui rel kereta api. Setelah mendengar kabar, pemerintah akan membangun rel kerata api lintas Kalimatan, yang menjangkau seluruh daerah di Kaltim, Pemkab Kubar langsung siap.

Namun, Didik enggan menyebutkan, daerah maupun luasan lahan yang telah disiapkan. "Untuk lahan yang disiapkan kami rahasiakan. Apabila diinfokan sejak dini, harga tanah milik masyarakat akan jauh lebih mahal," jelasnya.

Pembangunan rel kerata api yang rencananya akan dibentangkan melalui seluruh daerah di Kaltim untuk kepentingan masyarakat. Dengan adanya jalur kerata api, transportasi lintas daerah jauh lebih mudah. Pertumbuhan ekonomi di Kubar akan jauh meningkat.

Baca: Soal Rel Kereta Api, Gubernur Yakinkan Investor Rusia soal Lahan

Sementara, jauh sebelum Pemprov Kaltim berencana membangun rel kereta api, Pemkab Kukar sudah membuat rencana itu. Pembangunan rel kereta api untuk angkutan batu bara dan sawit sudah diwacanakan sejak era Bupati Syaukani.

"Kami sudah menyusun feasibility study (studi kelayakan) sejak 2007," kata Totok Heru Subroto, Kepala Bappeda Kukar melalui Kabid Fisik dan Sarana Prasarana Ahmad Marisi. Panjang rel kereta api 363,48 km menghubungkan Tabang hingga Samboja. Rel kereta api melewati Samarinda dan melintasi beberapa jembatan di atas Sungai Mahakam.

Jika lihat DED 2008, pembangunan rel kereta api ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 8 triliun pembangunan rel kereta api ini mandek.

Perkembangan terbaru, sekitar 100 hektare lahan yang berhasil dibebaskan oleh PT Kereta Api Borneo (KAB), di Penajam Paser Utara. Lahan tersebut akan menjadi lokasi peletakan batu pertama pembangunan proyek-proyek kerjasama Indonesia-Rusia di Kaltim.

Head of Regional Coorporate Affair PT KAB Yadi Sabianoor mengungkapkan pihaknya terus berupaya membebaskan lahan hingga 140 hektare. "Izin Prinsip dari Bupati PPU itu ada 289 hektare. Saat ini kita baru berhasil membebaskan 100 hektare dari 140 hektare target kita di tahap awal ini. Tapi kita yakin semua sudah bisa siap saat peletakan batu pertama," ujar Yadi.

Baca: Rel KA untuk Penumpang Sepanjang 1.300 Km Lintasi Kaltim ...

Yadi mengatakan, untuk pembebasan lahan pihak Rusian Railways menyediakan dana cukup besar hingga 13 juta dollar. Saat ini dana yang dikeluarkan untuk pembebasan lahan tersebut baru sekitar Rp 20 miliar.

Investasi terbesar, diakui Yadi berasal dari pembebasan lahan. Kemudian pembangunan rel dan pengadaan gerbong. Saat ini, Russian Railways sudah mengantongi Izin Pinjam Pakai seluas 23 ribu hektare dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lahan tersebut merupakan rute kereta api dari Kutai Barat hingga Balikpapan.

"Sudah ada izinnya. Lebarnya 150 meter dengan panjang sekitar 200 km. Itu sudah termasuk bufferzone, jalan pemeliharaan dan ruang terbuka," sebut Yadi. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved