Berita Eksklusif

Pekerja Tanam Kepala Kerbau Bule di Dekat Jembatan Kukar yang Baru, Maksudnya Apa Ya?

Penyembelihan hewan dianggap sebagai bentuk ucapan syukur atas rampungnya pembangunan jembatan Kutai Kartanegara yang baru

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN KALTIM/CORNEL DIMAS
emkab Kukar, para pekerja, pihak proyek pembangunan Jembatan Kukar di Tenggarong, Kukar, Kaltim, menyembelih kerbau untuk syukuran atas rampungnya pengerjaan jembatan sepanjang 470 meter tersebut. (TRIBUNKALTIM.CO/CORNEL DIMAS) 

TENGGARONG, TRIBUN – Seekor kerbau berbobot 240 kilogram disembelih di dekat jembatan Kukar, Tenggarong, Kalimantan Timur. Penyembelihan hewan dianggap sebagai bentuk ucapan syukur atas rampungnya pembangunan jembatan sepanjang 470 meter, yang akan dijadwalkan resmi beroperasi besok, Selasa (8/12/2015).

Sekilas kulit kerbau ini berwarna agak putih, seperti sapi atau kerbau bule yang ada di Keraton Solo. Tidak seperti kerbau umumnya yang warnanya buram, atau gelap.

“Sebenarnya kami cuma ingin mengungkap syukur karena sudah menyelesaikan pekerjaan ini. Selama pengerjaan berjalan, semuanya berjalan lancar. Jadi kami potong kerbau supaya mendapatkan rahmat dari Allah, dan jembatan ini juga bisa berfungsi dengan baik. Jadi kita melakukan doa bersama lah,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kukar, Ahyani Fadhianur Diani kepada tribunkaltim.co, saat para pekerja pembangunan Jembatan menyembelih kerbau di sekitar jembatan, Jumat lalu.

BACA JUGA:

 Proyek Jembatan Pulau Kumala Dianggarkan Rp 29,8 Miliar

Merinding ketika Melintasi Pengganti Jembatan yang Tewaskan 24 orang, Ada Perasaan Takut

Pemkab Kukar, para pekerja, pihak proyek pembangunan Jembatan Kukar di Tenggarong, Kukar, Kaltim, menyembelih kerbau untuk syukuran atas rampungnya pengerjaan jembatan sepanjang 470 meter tersebut. (TRIBUNKALTIM.CO/CORNEL DIMAS)

Setelah kerbau disembelih, lehernya dipotong. Lalu kepala kerbau ditanam di tanah, di sisi jembatan Tenggarong Seberang. Yani berujar hal itu sebagai syarat dalam kepercayaan adat setempat agar jembatan selalu lancar dan nyaman saat beroperasi.

Pria yang akarab disapa Yani itu membeli kerbau dari Tenggarong Seberang untuk dipotong. Ia enggan membeberkan harga seekor kerbau tersebut. Yani saat itu mengenakan topi hitam dan baju berwarna kuning.

BACA JUGA: Ditanya Soal Lubang Tambang, Rita Bilang Bakal Bikin Revolusi Jagung


Jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kaltim. Jembatan sepanjang 470 meter ini membentang di atas Sungai Mahakam, menggantikan jembatan 710 meter yang ambruk dan menewaskan 24 orang pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 Wita. (TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ)

Menurut Yani lancarnya proses pembangunan jembatan tidak terlepas dari doa masyarakat Kukar, sehingga pemeritah daerah ingin berbagi kebahagiaan kepada mereka.

Sebelum menyembelih kerbau, ada insiden unik. Kerbau mengamuk dan tak dapat dikendalikan 10 orang. Kerbau tersebut berlari di sekitar kolong jembatan, lalu kemudian tercebur ke sungai Mahakam.

BACA JUGA: VIDEO - Tiga Desa Terisolasi Akibat Danau Melintang Kering

Para pekerja kemudian menarik kerbau tersebut menggunakan kapal, sayangnya mereka tak cukup kuat mengangkut kerbau. Tak kehilangan akal, pekerja kemudian menggunakan alat berat atau crane untuk menangkat kerbau dari sungai. Akhirnya kerbau terangkat dan langsung dipotong pada bagian lehernya.

Jembatan Kukar baru dibangun untuk menggantikan jembatan lama yang ambruk 20 Vember 2011. Jembatan sepanjang 710 meter itu ambruk saat puluhan kendaraan melintas. Akibat runtuhnay jembatan Kukar di Tenggarong ini, 24 orang tewas, puluhan luka-luka. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved