Pilgub Kaltara
Ruas Jalan Menuju Kantor Gubernur Ditutup Usai Kericuhan Penetapan Pemenang Pilkada
"Negara tidak boleh kalah, terhadap siapa pun yang akan mengganggu kemanan," kata Kapolda Kaltim Irjen Safarudin.
Penulis: Junisah |
Laporan Wartawan www.TribunKaltim.co, Budi Susilo/Junisah/M Arfan
TANJUNG SELOR, TRIBUNKALTIM.CO - Rapat Pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Kalimantan Utara digelar KPU Provinsi Kaltara di gedung serbaguna Kantor Gubernur Kaltara, Sabtu (19/12) diwarnai keributan.
Keributan berawal dari unjuk rasa massa simpatisan dan pendukung salah satu pasangan calon, Jusuf SK - Marthin Billa. Mereka menolak hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Kaltara.
KPU mengumumkan hasil Pemilihan Gubernur Kaltara yang digelar serentak bersama 264 daerah (provinsi, kabupaten/kota) pada 9 Desember lalu. Pasangan Jusuf SK-Marthin Billa meraih 127.184 suara, sedangkan pasangan Irianto Lambrie-Udin Hianggio mendapat 143.592 suara. KPU menetapkan pasangan Irianto-Udin sebagai pemenang Pilkada Provinsi Kaltara
BACA JUGA BERITA TERKAIT:
BREAKING NEWS- Pendukung Calon Gubernur Kalah Kecewa-Anarkis, Bakar Kantor Pemda dan Mobil BREAKING NEWS: Usai Rusuh, Kawasan Kantor Gubernur Berangsur Sepi (HO Pendam VI Mulawarman/Tribunkaltim) -
Suasana mencekam di perkantoran Gubernur Kaltara di Bulungan, aparat kepolisian dan TNI melakukan penjagaan ketat akibat unjuk rasa.
Pilkada Gubernur Kalimantan Utara 2015 diselenggarakan serentak tahap pertama, bersamaan dengan 264 pilkada di provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia, 9 Desember lalu.
Dua pasangan calon bersaing, yaitu pasangan Jusuf SK-Marthin Billa diusung Partai Nasdem, Hanura, PKPI, dan PKB, nomor urut 1 melawan pasangan Irianto Lambrie-Udin Hianggio yang diusung PDI-P, PKS, PAN, dan PBB, Partai Demokrat, Golkar, dan Gerindra.
Massa juga menuntut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltara mengusut dan bertindak tegas atas laporan pelanggaran pilkada.
Jumlah personel polisi antihuru hara dan pasukan Brimob Polda Kaltim yang membuat blokade, tak mampu membendung aksi pengunjuk rasa. Sejumlah kantor Setprov Kaltara menjadi sasaran amuk massa.
Massa meminta Ketua Bawaslu Kaltara Siti Nuhriyati menemui untuk menjelaskan sejauh mana proses laporan pelanggaran pilkada. Siti pun keluar.
Di depan ratusan massa, Siti mengatakan, laporan yang masuk Bawaslu Kaltara terus berproses, baik laporan kampanye dugaan politi uang maupun keterlibatan aparatur sipil negara.
BACA JUGA:
Saksi Jusuf SK dan Marthin Billa Walk Out Saat Pleno Rekapitulasi Suara Dimulai(HO Pendam VI Mulawarman/Tribunkaltim) -
Suasana mencekam di perkantoran Gubernur Kaltara di Bulungan, aparat kepolisian dan TNI melakukan penjagaan ketat akibat unjuk rasa.
"Malam ini (kemarin) kami akan pleno. Hasilnya akan kami sampaikan kepada pelapor dan timnya," ujarnya.
Hingga menjelang petang, Sabtu, massa masih berkumpul di halaman kantor Gubernur Kaltara, sejumlah gedung-gedung sekretariat tampak terbakar, seperti Badan Kepegawaian Daerah, di sisi kiri kantor gubernur. Beberapa mobil dinas berpalt merah yang parkir juga tampak terbakar.
Pantauan Harian Tribun Katlim dan portal online www.TribunKaltim.co, hingga pukul 18.30 Wita, suasana berangsur reda.