Menguak Prostitusi Pelajar

Masih Perawan, Korban Prostitusi yang Sempat Ditawar Rp 25 juta Bersyukur Kasusnya Terbongkar

Dari sekitar 30 pekerja seks komersial (PSK) yang berada di bawah asuhan muckari WWS (20), masih ada seorang wanita yang belum sempat "terjual".

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Kanit Reskrim Samarinda Utara menunjukkan foto CVA, korban prostitusi pelajar di Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur dan masih berstatus pelajar di Kota Samarinda membuat geger. Terlebih lagi pelanggan mereka diduga dari kalangan kelas atas, mulai pengusaha, oknum anggota polisi hingga anggota DPRD.

Dari sekitar 30 pekerja seks komersial (PSK) yang berada di bawah asuhan muckari WWS (20), masih ada seorang wanita yang belum sempat "terjual" oleh WWS. Bahkan wanita yang belum terjual tersebut berstatus masih ting-ting alias perawan.

Hal itu diungkapkan CVA (18), warga Tenggarong, Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu anak asuh dari WWS. CVA, salah satu pekerja seks yang diamankan bersama dua rekannya, RO (18) dan NA (18).

"Saya sudah lulus sekolah, tapi saat ini masih menganggur. Saya akui memang tidak ada paksaan mengikuti mami melayani tamu. Awalnya saya hanya diajak teman ngumpul, lama kelamaan ditawari kerja," tuturnya ketika ditemui di Mapolsekta Samarinda Utara, Selasa (12/1/2016).

Dia mengakui, hingga saat ini dirinya belum mendapat giliran melayani tamu. Dia mengaku masih perawan, karena belum pernah berhubungan seks dengan siapa pun.

Baca: Soal Prostitusi Pelajar, PKBI Ungkapkan Anak Menjual Anak

Wanita berambut panjang ini menuturkan, dirinya belum pernah melayani tamu, karena memang disiapkan untuk melayani tamu yang mencari wanita masih perawan.

"Saya belum dapat melayani tamu karena saya disiapkan untuk tamu yang cari perempuan yang masih perawan. Tapi saya tidak tahu juga apakah itu benar, karena teman-teman saya sebulan bisa melayani 6-15 tamu, tapi saya kok belum pernah," tuturnya.

Kepada Tribunkaltim.co, CVA mengaku pernah ditawar lelaku hidung belang hingga Rp 25 juta untuk berkencan. Tarif itu diberikan kepada dia karena masih perawan. Namun, dia merasa lega karena belum sempat terjun ke dunia maksiat tersebut, keburu jaringan prostitusi terbongkar.

"Saya bersyukur kasus ini terbongkar, karena saya memang tidak menginginkan hal ini. Saya tidak enak saja pergi dari apartemen itu. Kami tidak boleh keluar apartemen, jalan keluar saja sama sopir selalu diawasi," ungkap CVA.

Baca: Bisnis Prostitusi Pelajar Sudah Berlangsung sejak Agustus Tahun Lalu

"Hingga saat ini orangtua saya belum tahu kalau saya terlibat, kasihan kalau mereka tahu, jangan beri tahu mereka ya Mas," tandasnya. (*)

dan Klik Saja Follow @tribunkaltim serta Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved