Berita Eksklusif

Ikon Kota yang Pernah Raih Aga Khan Award Ini Pamornya Mulai Pudar

Suasana pusat pertokoan dan seni budaya yang menjadi ikon Kota Samarinda, Citra Niaga, Selasa (2/2/2016) kemarin tampak sepi.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Kawasan pusat pertokoan dan seni budaya Citra Niaga yang pernah menjadi ikon Kota Samarinda. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono dan Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana pusat pertokoan dan seni budaya yang menjadi ikon Kota Samarinda, Citra Niaga, Selasa (2/2/2016) kemarin tampak sepi.

Walau terlihat ada pengunjung, sebagian besarnya bukan pembeli. Melainkan hanya warga yang melepas lelah di pendopo dan bangku-bangku kayu panjang yang tersedia di kawasan Citra Niaga.

Beberapa kios pedagang juga terlihat tutup. Selain menyapa beberapa pengunjung yang kebetulan melintas, pedagang terlihat lebih memilih bercengkrama sesama pedagang di emper-emper toko.

Salah satu titik yang masih terlihat ramai hanya warung-warung makan berada di sekitar pusat perbelanjaan yang pernah meraih penghargaan Aga Khan Award pada 1987-an tersebut.

"Ramainya kalau Sabtu atau Minggu saja," kata Ulfa, pedagang pakaian di Citra Niaga.

Mantan Walikota Samarinda dua periode 1986-1991 dan 1991-1996, Waris Husein mengaku terkejut ketika dikonfirmasi mengenai kondisi Citra Niaga.

Walikota yang menginisiasi pembangunan Citra Niaga ini mengaku prihatin karena kawasan niaga yang menjadi ikon Kota Samarinda tidak mendapatkan perhatian dari pejabat saat ini.

Baca: Citra Niaga, Dulu Rawa-rawa Kini Jadi Pusat Oleh-oleh dan Cinderamata

Begitu ditanya bagaimana kondisi Citra Niaga saat ini, Waris yang ditemui di kediamannya, justru balik bertanya, apa yang terlihat dari seluruh bangunan yang tidak berubah.

"Itu atapnya sudah 28 tahun tidak pernah diganti. Tidak ada perhatian sejak 28 tahun," ujar Waris yang mengenakan kopiah, mengeluarkan nada tingginya, Selasa (2/2/2016) malam.

Kawasan Citra Niaga, memang menjadi ikon Kota Samarinda. Bahkan, Citra Niaga sempat dijadikan proyek percontohan mengembangkan perniagaan dan ekonomi kerakyatan. Mungkin hanya Kawasan Citra Niaga yang pernah mendapatkan penghargaan level dunia, yakni penghargaan Aga Khan.

Aga Khan adalah nama seorang pangeran asal Pakistan yang tinggal di Jenewa, Swiss. Dia memiliki yayasan dan universitas yang memberikan penghargaan kepada dunia atas prestasi di bidang arsitek.

"Dia itu fam-nya Khan. Dia pangeran asal Pakistan yang domisilinya di Swiss," tutur Waris.

Waris diundang karena keberhasilanya mengubah Tempat Hiburan Gelora yang kumuh dan jadi daerah merah menjadi Kawasan Citra Niaga yang indah dan bersih.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved