Berita Eksklusif
Halte Sampah, Sampahnya Bisa Diolah dan Dijual
Kalau halte ini kan begitu masyarakat menaruh sampah, tidak lama petugas datang mengangkut, setelah itu tidak boleh ada sampah lagi di halte sampai
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pantauan tribunkaltim.co di lapangan, penerapan sudah berjalan efektif hampir semua Halte Sampah terpantau bersih pada siang hari.
Bahkan tidak ada masyarakat yang membuang sampah siang hari di bawah Halte. Tiap sampah dibungkus menggunakan plastik putih yang bertuliskan organik. Plastik tersebut dibagikan oleh JICA melalui masing-masing ketua RT. Tumpukan plastik tersusun rapi dan siap diangkat petugas DKPP.
baca juga
"Kalau sebelumnya buang di bak sampah kan malam baru diangkat petugas, tapi siangnya justru masih menumpuk. Belum lagi kalau lama tidak diambil, malah sampahnya berhamburan, karena mungkin faktor tikus atau kucing yang mengacak-acak sampah. Kalau halte ini kan begitu masyarakat menaruh sampah, tidak lama petugas datang mengangkut, setelah itu tidak boleh ada sampah lagi di halte sampai besok jam 07.00 Wita," kata Project Officer 3R JICA Minda.
Dia berharap program percontohan di Kelurahan Gunung Bahagia berjalan efektif, sehingga bisa dikembangkan lagi ke Kelurahan lainnya. Namun saat ini ia mengaku masih menjaga data timbunan sampah dan sampah yang dihasilkan, untuk keperluan evaluasi dan kebutuhan tambahan.
baca juga
"Sebenarnya tujuannya agar masyarakat tidak terbiasa menyimpan atau memproduksi sampah rumah tangga banyak-banyak. Target kita 3 Kelurahan lainnya yang dekat seperti Sepinggan Baru, dan Sepinggan Raya bisa melaksanakan program itu. Tapi yang jelas pengembangannya tergantung hasil evaluasi," katanya.
Project Officer 3R Halte Sampah dari DKPP Jen Supriyanto mengatakan Pemkot Balikpapan serius menjalankan program Halte Sampah. Keseriuasan itu ditandai dengan dimaksimalkannya fasilitas Material Recovery Facility (MRF) yang berlokasi di eks pasar burung, Jl Rengganis. Selain itu juga akan diolah di TPS Terpadu.
baca juga
"Untuk sampah anorganik kita olah di MRF. Nantinya sampah yang sudah diolah akan dimanfaatkan dan bisa dijual kembali, seperti kertas, plastik dan lainnya. Sehingga benar-benar ada pengurangan sampah dari sumbernya ke TPA. Rencananya pengolahan diadakan di TPST yang akan dibangun di area pembibitan Kota Hijau milik pemkot Balikpapan, yang saat ini sudah dikelola DKPP," ujarnya.
Menurutnya program tersebut dapat membiasakan masyarakat memanfaatkan sampah. Pasalnya sampah memiliki nilai ekonomis jika didaur ulang. Di Jepang bahkan sudah puluhan tahun lalu warganya menyadari pemanfaatan sampah.
baca juga
"Banyak pembagian tempat sampah antara organik dan anorganik. Tetapi kenyataannya saat masuk di pengambilan sampah, justru tercampur kembali. Nah di sini perbedaannya, dengan adanya halte sampah, maka sampah sudah dipilah. Jadi kita bisa mengurangi timbunan sampah yang masuk ke TPA. Halte Sampah ini efektif karena terjadi 26 persen pengurangan untuk sampah yang masuk ke TPA," katanya. (*)