Breaking News

Masyarakat Harus Membiasakan Diri Lagi Belanja Tanpa Kantong Plastik

selama ini, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bulungan sudah terbiasa memakai dan menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus barang belanjaan

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM/BUDISUSILO
Kondisi sampah-sampah plastik yang ada di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kecamatan Tanjung Selor, Jalan Poros Bulungan Berau, Kabupaten Bulungan belum lama ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Penerapan kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik di tempat perbelanjaan swalayan atau pasar di perkotaan Tanjung Selor belum dilegalkan, namun bukan berarti belum diatur masyarakat bisa bebas memakai kantung plastik.

Saat ditemui, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Umum Kabupaten Bulungan, Ajer Supriono menuturkan, Kabupaten Bulungan belum ada aturan secara resmi diet kantung plastik seperti di daerah tetangganya Kota Balikpapan. 

baca juga : Retribusi PKB Meningkat, Sumbang Rp 728 Juta dari 5.871 Kendaraan

Namun apa salahnya, tegas dia, warga bisa bersikap ramah lingkungan tanpa harus menunggu ada aturan legal formalnya. “Bagus lagi kita yang sadar sendiri. Bawa kantung sendiri saat berbelanja,” katanya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (1/3/2016).

Ajer menjelaskan, selama ini, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bulungan sudah terbiasa memakai dan menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus barang belanjaan.

“Belanja ke warung atau pasar swalayan tidak bawa keranjang, Masih mengandalkan kantung plastik dari tempat belanja,” ujar pria berambut putih ini.

Padahal, ungkap dia, pada zaman dahulu kala, saat orang berbelanja membeli barang biasanya menggunakan wadah sendiri.

baca juga : Disdukcapil Pangkas Waktu Layanan Jadi Sesingkat Mungkin

Seperti halnya, yang dia ingat sekitar tahun 1990, di Tanjung Selor saat orang akan membeli bakso pedagang gerobak keliling dan ingin dimakan di rumah, maka membawa mangkuk sendiri.

Berbeda orang-orang yang hidup di zaman sekarang, saat akan mengemas jajanannya tidak membawa wadah sendiri, tetapi mengandalkan kantung plastik yang disedikan pedagangnya. “Bungkusnya pakai plastik. Apakah aman ?,” tanya Ajer.

Dia mengimbau, sebaiknya warga masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik untuk mengindari tumpukan sampah.

Buangan sampah plastik adalah jenis limbah yang sukar dicerna di tanah, sulit diurai, butuh ratusan tahun untuk menghancurkannya.

Sementara bila sampah tersebut dibakar juga akan mengeluarkan gas buang yang sangat membahayakan bagi lapisan ozon.

“Gerakan bisa dilakukan lewat kesadaran diri. Kalau masing-masing orang mau peduli, bisa saja bumi kita bisa selamat dari pencemaran sampah,” katanya. (*)

Netizen yang baik hati, kunjungi juga twitter kami @tribunkaltim serta Tonton Video YoutubeTribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved