Pengemudi Angkutan di Bawah Umur
Warga Ngeri dengan Kelakuan Sopir yang Ugal-ugalan, tapi tak Punya Pilihan Moda Transportasi Lainnya
Walaupun demikian, penumpang mengaku masih membutuhkan moda transportasi massa itu untuk menjangkau lokasi yang dikehendaki.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
2. Dishub Minta Warga Catat Platnya
Deretan angkutan kota yang beroperasi di Kota Balikpapan. Warga mengeluhkan adanya sopir cabutan atau juga dikenal dengan sopir tembak yang masih di bawah umur. ( tribunkaltim.co/azhar sriyono)
Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya seoptimal mungkin dalam hal pengawasan tingkah laku sopir angkot.
Apabila pada akhirnya masih saja ditemukan pelanggaran diharapkan adanya peran serta masyarakat ikut aktif melakukan pengawasan bersama.
"Memang tugas kita melakukan pengawasan tetapi tidak bisa kita awasi penuh 24 jam, setiap kita razia mereka patuh tidak ada masalah, atau saat masuk terminal, tapi di luar itu seharusnya pengusaha juga punya andil peran serta awasi siapa yang bawa mobil mereka setiap harinya," kata Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djayaleksana saat ditemui di Kantornya.
Masyarakat sendiri diminta lebih kritis dengan tidak menaiki angkot yang sopirnya masih di bawah umur atau tingkah mengemudinya tidak sesuai aturan.
BACA JUGA: Tim Dokter Kesulitan Memisahkan Bayi Kembar Siam, Ini Alasannya yang Bikin Trenyuh
"Kalau melihat ada sopir angkot ngebut, atau masih anak-anak catat nomor plat mobilnya dan nomor angkotnya segera lapor pasti kita tindaklanjuti," katanya.
Sudirman melanjutkan pihaknya kewalahan dalam mengawasi seluruh angkot di Balikpapan di mana jumlah personel tak sebanding dengan kondisi di lapangan.
Ia pun mengatakan tak ada toleransi bagi pengemudi angkutan kota yang melanggar aturan. "Kalau kedapatan kita sanksi begitu juga pemiliknya," tegasnya. (Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga/Muhammad Fachri Ramadhani/Rudy Firmanto)
***