Kurangi Polisi Gendut, Polres Balikpapan Jalankan Program Overweight, Polantas Paling Dominan!

Dari pengamatan Tribunkaltim.co, puluhan anggota polisi yang sebagian besar berbadan gempal dan buncit berkumpul di halaman kantor Polres Balikpapan.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Puluhan anggota Polri Polres Balikpapan ikut program overweight, Selasa (11/4/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kelebihan berat badan tentunya dapat mengganggu seseorang beraktivitas, terlebih bagi aparat keamanan yang dituntut senantiasa sigap melayani masyarakat.

Menyadari hal itu Polres Balikpapan, mulai Selasa (11/4/2017) hingga tiga bulan ke depan menjalankan program overweight kepada personel Polri yang mengalami masalah pada berat badannya.

Dari data yang diperoleh sebanyak 178 anggota Polri wilayah hukum Polres Balikpapan mengikuti program tersebut.

"Jumlah personel kami sekitar 866 orang, itu termasuk PNS dan Polwan. Jadi anggota yang berat badannya lebih wajib ikut program ini. Tinggi badan dikurang 110, itu berat ideal," beber Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta kepada Tribunkaltim.co.

Dari pengamatan Tribunkaltim.co, puluhan anggota polisi yang sebagian besar berbadan gempal dan buncit berkumpul di halaman kantor Polres Balikpapan sekitar 15.00 Wita.

Sebelumnya mereka mendapat arahan dari Kabag Sumda Polres Balikpapan Kompol Purnomo.

Petugas provost melakukan pendataan ulang berat badan. Satu per satu anggota Polri yang mengenakan pakaian training tersebut menimbang berat badan.

Dari hasil pengamatan, berat badan tertinggi jatuh kepada salah seorang anggota Polantas, dengan berat 113 kilogram.

Usai penimbangan, mereka melakukan pemanasan sebelum berjalan kaki dari Mako Polres hingga Lapangan Merdeka Balikpapan, kemudian kembali lagi ke posisi awal.

Program tersebut berjalan hingga 3 bulan ke depan.

"Jadi seminggu dua kali, Selasa dan Kamis. Bagi yang tak hadir akan kami beri teguran, pengecualian diberikan kepada anggota yang dinas," urainya.

Menurut Jeffri, selain menurunkan berat badan, olahraga dirasa perlu untuk menjaga kesehatan tubuh anggota Polri. Fakta menarik, sebagian besar anggota polisi yang bertubuh besar alias tambun tak lain dari satuan Lalu Lintas.

"Yang lebih didominasi Polantas, mungkin mereka jarang olahraga karena padat mengatur lalu lintas," tuturnya.

"Harapannya 3 bulan ke depan terlihat hasilnya. Karena polisi kalau terlalu besar kendala geraknya. Biar lebih gesit," sambungnya.

Pantauan Tribunkaltim.co, puluhan polisi tersebut kembali ke Mako sekitar 16.45 Wita. Dengan baju yang basah, wajah penuh peluh mereka kembali berkumpul di halaman kantor menyantap teh tawar.

"Lumayan 4 sampai 5 kilo, mas. Pokoknya dibakar biar sehat," seru salah satu anggota polri kepada Tribun. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved