Jelang Idul Adha 27 Penjahat Dijebloskan ke Penjara

"Dari pengakuan tersangka, sudah 17 TKP mereka lakukan. Berarti korbannya 17. Mirisnya korban yang diincar perempuan dan orang tua,

Tribun Kaltim/M Fachri Ramadhani
Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta didampingi jajaran pejabat utama Polres memamerkan berbagai barang bukti hasil cipta kondisi selama 2 pekan di halaman Mapolres Balikpapan 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhamma Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebanyak 24 kejahatan berhasil diungkap Polres Balikpapan selama 2 pekan belakang. Total 27 pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.

Pencapaian tersebut merupakan hasil dari operasi cipta kondisi menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada 1 September mendatang. Hal itu diungkapkan Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta di halaman Mapolres Balikpapan.

Baca: Warga Merasa Banjir Makin Parah

Seluruh barang bukti kejahatan yang disita dipamer di depan halaman Mapolres. Mulai dari mobil, motor, senjata tajam, uang hasil kejahatan, narkoba mulai dari sabu, ganja, hingga lem fox, miras botol sampai cap tikus, serta barang bukti kejahatan lainnya.

"Tak hanya di jalan, namun kami lakukan operasi di beberapa tempat hiburan malam," katanya.

Hadir pula seluruh Kapolsek di wilayah hukum Polres Balikpapan. "Tindak lanjutnya tentu diarahkan ke proses pengadilan," tutur Jeffri.

Adapun dari semua kasus yang berhasil diungkap, kasus pencurian dengan kekerasan menjadi kasus paling menonjol. Pasalnya selain merampok harta benda korbannya, pelaku tak segan melakukan penyekapan. 

"Dari pengakuan tersangka, sudah 17 TKP mereka lakukan. Berarti korbannya 17. Mirisnya korban yang diincar perempuan dan orang tua," bebernya.

Baca: Tak Sempat Nonton Episode Terakhir Mata Najwa? Cek Disini, Nana Sampai Terbata-bata

Pantas saja polisi memberi atensi lebih terhadap kasus tersebut. Menurut Jeffri pelaku kejahatan tersebut bisa saja membahayakan nyawa korbannya. Kendati belum ada korban yang kehilangan nyawa. "Korban dipaksa masuk ke mobil. Mobilnya gonta-ganti lagi. Di dalam dipreteli barang berharganya. Melawan tangan dan kepalanya di lakban, baru dibuang. Kalau korban ada penyakit tertentu bisa meninggal," urai perwira melati 2 di pundaknya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved