Kesal Kenapa PDIP Terus Dijelekkan, Disamakan dengan PKI, Megawati Akhirnya Tahu Ini Penyebabnya
"Beberapa waktu yang lalu saya juga bilang, kalau kita ini dihantam itu pasti dibilang, di-PKI-kan. Yang namamya PDI-P itu PKI,
TRIBUNKALTIM.CO, MALANG- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan kekesalannya kepada pihak-pihak yang menyamakan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Megawati menilai, tindakan itu merupakan upaya untuk menyerang partai yang tengah dipimpinnya itu.
"Beberapa waktu yang lalu saya juga bilang, kalau kita ini dihantam itu pasti dibilang, di-PKI-kan. Yang namamya PDI-P itu PKI," katanya dalam pidatonya saat meresmikan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Minggu (10/9/2017).
Ia lalu mempertanyakan alasan sejumlah pihak yang menyamakan PDIP dengan PKI apalagi PKI sudah lama dibubarkan dan menjadi partai terlarang di Indonesia.
"Pertanyaan saya, (PKI) masih ada atau sudah dibubarkan. Sudah dibubarkan kan? Terus siapa yang bubarkan, yang bubarkan waktu zaman Presiden Soeharto. Lah kok sekarang PDI Perjuangan terus disamakan, saya nggak terima to!," jelasnya.
Megawati menegaskan, PDI Perjuangan tidak bisa disamakan dengan PKI. PDI Perjuangan merupakan partai yang sah dan legal dengan ideologi Pancasila.
"Jelas-jelas kita ini adalah partai yang sah. Yang legal secara hukum, konstitusional secara konstitusi," tegasnya.
Putri Proklamator Kemerdekaan Indonesia itu menganggap ada pihak-pihak yang ingin menjelek-jelekkan PDI Perjuangan lewat cara menyamakannya dengan PKI. Hal itu dilakukan karena PDI Perjuangan merupakan partai yang kerap meraih suara tertinggi pada ajang pemilihan.
"Kenapa kita dijelekkan, karena sampai hari ini suara kita sebagai partai di Indonesia tertinggi terus," ungkapnya.
Alfian Tanjung Sebut Kuasai Istana
Nama Alfian Tanjung kembali menjadi bahan perbincangan setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Ia pun ditahan di rumah tahanan (rutan) Kelas I Medaeng Sidoarjo.
Kini ia dikabarkan dijemput oleh tim penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim di rutan pada Rabu (6/9/2017) malam.
Melansir dari Kompas.com, diketahui saat itu kuasa hukum Alfian sedang mengurus adminstrasi bebas yang diberikan majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada Rabu siang.
Namun dikabarkan, penjemputan itu dibatalkan oleh puluhan polisi berpakaian preman.