Myanmar Jadi Magnet Jihad Global

Myanmar Berisiko Jadi Magnet Jihad Para Ekstremis Islam Global

Kekejaman terhadap warga minoritas Muslim Rohingya di Myanmar bisa menarik datangnya para ekstremis Islam dari berbagai negara.

(AFP/Getty Images)
Asap hitam mengepul di banyak tempat di sebuah desa di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang diyakini ada pembakaran rumah-rumah warga Rohingya. Warga korban pun hanya memandang sedih 

TRIBUNKALTIM.CO, YANGON - Kekejaman terhadap warga minoritas Muslim Rohingya di Myanmar bisa menarik datangnya para ekstremis Islam dari berbagai negara.

Serangan terkoordinasi oleh pejuang Rohingya pada 25 Agustus 2017 terhadap lebih dari 30 pos keamanan Myanmar telah memicu aksi balas dendam yang brutal dari pihak keamanan negara itu.

Akibatnya, lebih dari 400.000 warga Rohingya mengungsi ke Banglades, negara yang disebut sebagai asal muasal bangsa Bengali – sebutan oleh warga Myanmar atas etnis Rohingya.

"Yang paling menakutan bagi saya adalah Myanmar sekarang berada dalam peta di dunia Islam sebagai kasus terbaru perlakuan buruk terhadap minoritas Muslim," jelas Richard Horsey dari International Crisis Group yang berbasis di Yangon.

"Rohingya telah menjadi daya tarik bagi generasi muda Muslim di seluruh dunia," kata Horsey kepada ABC News, Senin (25/9/2017).
"Itu situasi yang sangat berbahaya bagi Myanmar ketika pejuang asing kembali dari Irak dan Suriah..., dan Filipina selatan," kata Horsey.

"Myanmar bisa dengan mudah menjadi sasaran organisasi internasional. Saya pikir malah sudah menjadi target," katanya.

Meski Al Qaeda mengeluarkan pernyataan dukungan untuk gerilyawan Rohingya bulan ini, namun Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) telah menolak hubungan operasional dengan kelompok teroris internasional.

"ARSA merasa perlu untuk memperjelas posisinya tidak memiliki hubungan dengan Al Qaeda, ISIS, Lashkar-e-Taiban atau kelompok teroris lainnya," tulis sebuah akun Twitter resmi kelompok tersebut pada 14 September 2017. "Kami tidak menerima keterlibatan kelompok-kelompok ini dalam konflik Arakan," kata pernyataan ARSA.

 (Pascal S Bin Saju)

Berita ini telah diterbitkan Kompas.com dengan judul "Myanmar Berisiko Jadi Magnet Jihad Global"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved