Breaking News

Mahasiswi agar Memacari Pria Mapan

Kampanye Mahasiswi agar Memacari Pria Mapan Picu Kemarahan di Berbagai Universitas di Belgia

Kampanye iklan di situs web agar para mahasiswi memacari pria mapan supaya bisa membiayai kuliah memicu kemarahan di berbagai universitas di Belgia.

(CORINNE TORREKENS/BBC)
Mobil van ini terlihat di Université Libre de Bruxelles (ULB), Brussels, Belgia. Di sana terdapat poster bertuliskan tingkatkan taraf hidup Anda. 

TRIBUNKALTIM.CO, BRUSSELS - Kampanye iklan di sebuah situs web yang menganjurkan para mahasiswi agar memacari pria-pria mapan supaya bisa membiayai kuliah, memicu gelombang kemarahan di berbagai universitas di Belgia.

Mobil-mobil van yang berkeliling di sekitar universitas-universitas tersebut menampilkan berbagai pesan.

Misalnya, "Hei mahasiswi! Tingkatkan taraf hidup Anda" dan "Mau dapat uang kuliah? Kencan saja dengan  sugar daddy“ - sebutan untuk pria-pria yang lebih tua umurnya dan mapan alis “om senang”.

Para politisi dan pihak universitas tengah mengambil tindakan hukum untuk menghentikan kampanye tersebut.

Di Norwegia, situs web yang sama juga mendapat kecaman.

Aplikasi sugar daddy di Inggris menyebutkan situs web mereka sudah dimanfaatkan oleh para mahasiswi, namun pihak berwenang di Belgia dan Norwegia mencurigai berbagai strategi yang digunakan oleh situs yang diberi nama, RichMeetBeautiful (Si Kaya Ketemu Si Cantik) untuk menarik para perempuan muda.

Selain mobil van yang membawa poster-poster tak senonoh, halaman situs web itu juga mengeluarkan siaran pers yang mengklaim bahwa pihaknya bertujuan untuk merekrut 300.000 warga negara Belgia pada akhir 2018.

Sigurd Vedal, pria asal Norwegia yang berada di balik pembuatan situs web tersebut, mengatakan kepada media Belgia bahwa situsnya sama sekali tidak mempromosikan pelacuran, walaupun dia tak menyanggah uang adalah bagian dari setiap hubungan.

Para perempuan, katanya, mencari pria-pria yang memiliki kekuasaan dan cerdas.

"Sejak adanya kisah Fifty Shades of Grey, para perempuan bisa lebih bebas dan mampu mengemukakan tuntutannya," katanya seperti dikutip oleh media.

Federasi Wallonia-Brussels, yang mewadahi komunitas berbahasa Perancis di Belgia, mengatakan akan menuntut situs web yang telah mendorong prostitusi tersebut.

Pihak Universite Libre de Bruxelles (ULB) juga telah mengadukan hal ini kepada badan yang mengatur periklanan Belgia.

Prof Corinne Torrekens dari ULB terkejut dengan keberhasilan kampanye iklan tersebut, dia mengatakan kenyataannya situs semacam itu memang tak lebih dari pelacuran mahasiswa.

Tindakan serupa dilakukan di daerah Belgia berbahasa Belanda.

"Tidak diragukan lagi, perusahaan di balik kampanye agresif dan tercela ini terlibat dalam pelacuran para mahasiswi," kata Bianca Debaets, Menteri Kesetaraan di wilayah Brussel.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved