Wow, Jakarta-Surabaya Bisa Ditempuh Lima Jam dengan Kereta Api Semi Cepat Buatan Jepang

Kereta semi cepat itu harus memiliki kecepatan 140 km per jam. Angka ini lebih tinggi dari kemampuan pihak penggarap

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Suasana di dalam gerbong kereta api wisata priority saat perjalanan dari Jakarta menuju Jogjakarta, Jumat (4/8/2017). Kereta wisata kelas priority ini memiliki fasilitas antara lain Audio Visual On Demain (AVOD) di setiap kursi penumpang, Mini Bar, TV 52 Inch, Crew Khusus, Toilet Khusus dan Kursi yang lebih nyaman dari kelas eksekutif, harga tiket mulai dari Rp 750.000 sudah termasuk jasa restorasi 1x makan dan minum. 

TRIBUNKALTIM.CO, SUMENEP - Pemerintah memberikan berbagai syarat kepada penggarap proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Syarat tersebut terkait dengan waktu tempuh dan kecepatan maksimal.

"Kami ingin waktu tempuh (Jakarta-Surabaya) menjadi 5 jam," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Sumenep, Madura, Minggu (9/10/2017).

Menurut Menhub, untuk mencapai waktu tempuh 5 jam dari Jakarta ke Surabaya, kereta semi cepat itu harus memiliki kecepatan 140 km per jam. Angka ini lebih tinggi dari kemampuan pihak penggarap dari Jepang yang hanya 120 km per jam.

Pemerintah yakin kecepatan 140 km per jam mampu dicapai dengan berbagai cara. Mulai dari peniadaan lintasan sebidang, elektrifikasi, mengurangi jalur tikungan, dan tanjakan.

Sebelumnya, pemerintah juga ingin kereta semi cepat Jakarta-Surabaya tidak menggunakan jalur baru tapi menggunakan jalur yang sudah ada atau existing.

Saat ini, pihak Jepang masih melakukan studi terkait proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya studi akan rampung pada November 2017.

Pemerintah meyakini, proyek tersebut bisa rampung dalam dua tahap yakni Jakarta-Semarang pada 2019, dan Semarang- Surabaya pada 2021.

 Hemat Rp 20 Triliun

Hemat Rp 20 Triliun Proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya tidak akan membutuhkan jalur baru. Pemerintah ingin agar investor Jepang memanfaatkan jalur kereta yang sudah ada.

"Kami menginisasi agar kereta Jakarta-Surabaya ini gunakan jalur existing yang sudah ada," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Sumenep, Madura, Minggu (9/10/2017).

Menurut Menhub, pengunaan jalur existing akan membuat nilai proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya lebih murah. Diperkirakan biaya investasi akan turun dari Rp 80 triliun menjadi Rp 60 triliun.

(baca: Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dioperasikan, Pelintasan Sebidang Dihilangkan)

Pemerintah, kata Menhub, berkomitmen menghilangkan berbagai perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta Jakarta-Surabaya dengan harapan dapat menambah kecepatan kereta dan waktu tempuh menjadi lebih singkat.

Saat ini, pihak Jepang masih melakukan studi terkait proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya studi akan rampung pada November 2017 mendatang.

Proyek kereta semi cepat diyakini rampung dalam dua tahap yakni Jakarta-Semarang pada 2019, dan Semarang- Surabaya pada 2021.(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved