Edisi Cetak Tribun Kaltim
Sopir, Pemkot, dan DPRD Balikpapan Sepakat Tutup Transportasi Online, Apa Solusinya untuk Warga?
Sopir-sopir angkutan kota (angkot) dan taksi argo berkumpul di jalan protokol depan Kantor Walikota Balikpapan.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Budi Susilo, Nalendro Priambodo, dan Muhammad Fachri
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suasana di Kota Balikpapan, Rabu (11/10/2017) pagi berbeda dengan hari biasanya.
Sopir-sopir angkutan kota (angkot) dan taksi argo berkumpul di jalan protokol depan Kantor Walikota Balikpapan.
Geliat keramaian massa mulai terasa sekitar pukul 08.55 Wita.
Para sopir angkot beserta kendaraannya memadati Jalan Jenderal Sudirman mulai Balikpapan Permai hingga kantor Walikota.
Akibatnya, masyarakat pengguna jasa angkutan umum ini telantar tidak bisa terangkut.
Pengamatan Tribun, beberapa mobil angkot termasuk taksi konvensional parkir pinggir jalan.
Kontan arus lalu lintas di area ini pun menjadi sedikit terhambat.
Kepolisian ikut membantu menata mobil pengunjuk rasa.
Massa mengatasnamakan aksi unjuk rasa Gabungan Seluruh Angkutan Umum Kota Balikpapan menyampaikan aspirasi penolakan sistem transportasi berbasis daring (online).
Aksi mogok sopir angkot membuat beberapa lokasi mangkal angkot sepi.
Di Terminal Batu Ampar, sejak pukul 08.00 Wita, hanya ada beberapa angkot beserta sopir yang duduk santai.
"Nggak cukup kalau ikut demo di kantor walikota dan DPRD. Kami memilih bertahan di sini aja, yang penting ngga angkut penumpang," ujar Suriyansah, sopir angkot trayek 2.
Keputusan tidak mengangkut penumpang sebagai bentuk solidaritas sesama sopir, sampai tuntutan mereka dipenuhi pemerintah.
"Ya mogok lokal lah istilahnya. Sampai ada keputusan yang baik," jelasnya.