Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Pemkot Balikpapan Siapkan Strategi Hadapi Pemangkasan TKD Rp1,05 Triliun

Pemkot Balikpapan menyiapkan strategi menghadapi pemangkasan TKD Rp1,05 triliun dalam APBD 2026.

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN
UTAMAKAN PROGRAM PRIORITAS - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan harus mengelola dana dalam anggaran pendapatan belanja dan daerah (APBD) 2026 secara optimal. Hal ini akibat pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat sekira Rp1,05 triliun dari total awal anggaran Rp4,5 triliun. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA) 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Balikpapan menyiapkan strategi menghadapi pemangkasan TKD sebesar Rp1,05 triliun dalam APBD 2026 dengan langkah efisiensi ketat tanpa mengorbankan program prioritas.
  • Efisiensi difokuskan pada pengurangan kegiatan seremonial, perjalanan dinas, dan biaya nonprioritas agar anggaran tetap seimbang.
  • Pembangunan RS Balikpapan Timur senilai Rp273,2 miliar tetap berjalan dengan skema multiyears hingga 2028.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi pemangkasan Dana Transfer ke Daerah atau TKD dari pemerintah pusat sebesar Rp1,05 triliun dalam rancangan APBD 2026. 

Kondisi ini memaksa pemerintah daerah melakukan efisiensi anggaran tanpa mengorbankan program prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan penanganan banjir.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan pihaknya bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD masih membahas postur anggaran agar tetap seimbang di tengah penurunan pendapatan.

“Dengan mengurangi kegiatan seremonial, meniadakan kegiatan di hotel, dan surat perjalanan dinas,” kata Bagus, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Pemangkasan TKD Capai Rp1,05 Triliun, Pemkot Balikpapan Fokus Tingkatkan PAD dan Tarik Investasi

Ia menjelaskan, strategi penghematan difokuskan pada efisiensi biaya operasional dan kegiatan nonprioritas, sehingga belanja daerah bisa lebih tepat sasaran.

Meski terjadi pemangkasan dana dari pusat, Pemkot Balikpapan memastikan sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama. 

Termasuk di dalamnya pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur, yang kebutuhan layanannya dinilai sangat mendesak.

“Tetap berjalan on the track karena kebutuhan rumah sakit di wilayah tersebut mendesak,” ucapnya.

Baca juga: Kepastian Walikota Rahmad Masud soal Proyek Rumah Sakit di Balikpapan Timur usai Pemangkasan TKD

Rumah sakit bertipe C tersebut akan dibangun dengan total anggaran sekitar Rp273,2 miliar melalui skema multiyears atau tahun jamak yang terbagi dalam tiga tahap.

Pembangunan fisik tahap pertama akan dimulai pada awal tahun 2026 dengan alokasi dana Rp50 miliar.

Tahapan ini mencakup pekerjaan land clearing, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), serta pembangunan struktur dasar.

Tahap kedua akan dilanjutkan pada tahun 2027, sementara pekerjaan finishing ditargetkan rampung pada 2028.

Baca juga: Alasan Rumah Sakit di Balikpapan Timur disebut Mendesak, Terancam Terganjal Usai TKD Dipangkas

Pemangkasan TKD ini berasal dari berkurangnya penerimaan daerah dari pemerintah pusat dan provinsi, meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), serta Bantuan Keuangan (Bankeu).

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Pemkot Balikpapan dalam menjaga keseimbangan fiskal daerah.

Namun, Bagus menegaskan bahwa langkah efisiensi ini tidak akan menghambat pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik utama. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved