Awang Minta Pasca Tambang Bermanfaat untuk Daerah

Kita terlalu senang dininabobokan dengan CSR. Ibarat makanan, kita harusnya diberi kue, tapi cuma dikasih bonbon.

TRIBUN KALTIM/MARGARET SARITA
Gubernur Awang Faroek Ishak menandatangani prasasti nama Masjid Agung Al Faruq didampingi jajaran pejabat Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Masjid agung yang diresmikan penamaannya sekarang, kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sempat diprotes warga. Mereka menginginkan masjid agung dibangun di dekat pemukiman. Di kawasan Sangatta Utara atau Teluk Lingga.

“Saya bilang, mana ada tanah luas lagi di sana. Kemudian saya nekat bangun di kawasan Bukit Pelangi yang memang masih luas,” ujar Awang.

Ia juga meminta Bupati dan seluruh masyarakat Kutai Timur mendukung rencananya merevisi undang-undang  mineral dan batubara. Bahwa penutupan tambang tidak perlu perjanjian kerja sama. Di Sangatta, PT KPC sudah hadir berpuluh tahun.

Tapi sampai hari ini, kebutuhan masyarakat terhadap listrik dan air tidak bisa terpenuhi maksimal. Masih ada masyarakat yang belum teraliri listrik. “Kita terlalu senang dininabobokan dengan CSR. Ibarat makanan,  kita harusnya diberi kue, tapi cuma dikasih bonbon. Oleh karena itu, dukung saya tutup tambang KPC, seluruh aset diserahkan pada Pemda Kutim, termasuk fasilitas listrik, air dan perumahan,” ujar Awang.

Selain itu, Bupati juga diminta memberi insentif bagi Imam Masjid Agung Al Faruq dengan besaran yang setara dengan insentif eselon III di Pemkab Kutim. Juga beasiswa bagi dokter di rumah sakit pratama di Sangkulirang. Agar kebutuhan dokter spesialis bisa terpenuhi.

“Bandara Sangkima cepat diurus. Diperpanjang runway-nya. Kita turunkan ATR di sana. Agar Kutim tidak melulu bergantung pada KPC,” ujar Awang. (*)




Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved