Gas Melon Kembali Langka, Kondisi Kali Ini Lebih Parah dari Sebelumnya
Kelangkaan gas elpiji 3 kg bersubsidi atau biasa disebut gas melon kembali terjadi di Ibu Kota Provinsi Kaltara, Tanjung Selor, Kamis (2/11/2017).
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kelangkaan gas elpiji 3 kg bersubsidi atau biasa disebut gas melon kembali terjadi di Ibu Kota Provinsi Kaltara, Tanjung Selor, Kamis (2/11/2017).
Bahkan kelangkaan kali ini terbilang lebih parah dari yang pernah terjadi sebelumnya.
Biasanya, kendatipun ada kelangkaan, ada saja pengecer yang masih memiliki stok gas melon.
Tapi tentunya, gas melon ini dijual lebih mahal dari biasanya.
Bahkan bisa mencapai Rp 40 ribu, jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yakni Rp 23 ribu.
Baca: Kagum Prestasi Fatur yang Ubah Rumput Teki jadi Bahan Bakar, Awang Faroek Ingin Bertemu Langsung
Tapi kali ini, gas melon sama sekali tak bisa ditemui.
Beberapa pengecer juga langsung sudah memasang pemberitahuan 'gas habis' di depan warungnya.
"Sudah cari ke mana-mana nggak ada. Padahal gas sudah mau habis," ujar Eny, seorang penjual makanan di Tanjung Selor.
Baca: Pengusaha Hiburan Malam Tuntut Pemprov DKI Jakarta, Anies Tanggapi Santai
Baca: Geregetan Nggak Pernah Menang, Ternyata Begini Kecurangan di Balik Mesin Permainan Penjepit Boneka!
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bulungan, Ajer Supriyono yang dikonfirmasi mengaku sudah mendapat laporan seputar kelangkaan elpiji melon ini.
Baca: Ruhut Sitompul tak Setuju Nama Pelanggan Griya Pijat Alexis Diumbar ke Publik, Ini Alasannya
Dia menyebut, akan segera berkoordinasi dengan Bagian Ekonomi Kabupaten Bulungan untuk mencari akar permasalahan dan mencari solusi terbaik.
"Akan saya komunikasikan dengan bagian ekonomi," ujarnya. (*)