Edisi Cetak Tribun Kaltim
Gara-gara Hal Ini, Gojek mulai Susah Cari Penumpang
Penghasilan kami juga semakin dan bahkan sangat susah. Misalnya, dulu dalam sehari kami bisa dapatkan 20 tarikan penumpang.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Konflik antara angkutan online Gojek dengan angkutan konvensional (angkot) di Kota Balikpapan justru tak terjadi di Kota Samarinda.
Menurut Irfan Susanto, Satgas Bubuhan Gojek Samarinda, hal ini disebabkan, sudah adanya kesepakatan bersama antara Gojek dengan pengemudi angkutan konvensional.
"Kalau di Samarinda, tak ada masalah. Kami tetap pakai atribut seperti biasa. Normal saja. Sudah ada komunikasi sejak awal ketika penutupan kantor Go-Car di Samarinda.
Baca: Echa Putri Tidur Mendadak Mengantuk, Deddy Corbuzier Langsung Panik
Intinya, teman-teman Gojek tak ada lakukan aksi apapun selama operasional tak diganggu," katanya, Kamis (2/11).
Meski demikian, Irfan mengakui justru saat ini sudah mulai timbul keresahan di kalangan internal driver Gojek sendiri. Pasalnya, bermuara pada jumlah kuota driver yang saat ini sudah mulai melebih kuota.
"Kami juga ingin agar pemerintah juga tak hanya mengatur masalah Go-Car, tetapi juga masalah Gojek.Terutama masalah pembatasan kuota. Kami juga ingin Gojek dibicarakan juga, dalam arti, sampai kapan Gojek ini terus lakukan penerimaan-penerimaan driver, Jujur saja, dari internal driver Gojek, kami resah, dengan masih adanya penerimaan-penerimaan driver baru," ucap Irfan.
Baca: Penjual Pulsa Tak Terima dengan Registrasi Ulang Prabayar, Sampai Membakar Ratusan Kartu SIM
Adanya penerimaan driver baru ini, otomatis membuat persaingan semakin tinggi. Tak hanya dengan angkutan ataupun ojek tradisional, tetapi juga dengan sesama ojek online lainnya.
"Penghasilan kami juga semakin dan bahkan sangat susah. Misalnya, dulu dalam sehari kami bisa dapatkan 20 tarikan penumpang. Sekarang, untuk bisa dapatkan 7-8 penumpang, itu susahnya minta ampun, dan harus sampai tengah malam," katanya.
Pembatasan untuk ojek online ini juga sama dengan apa yang diinginkan pihak angkutan konvensional (angkot) di Samarinda. Mereka juga minta begitu. Ada pembatasan, sehingga teman-teman bisa dapatkan penghasilan merata. Angkot dapat rezeki, ojek online juga dapat rezeki.
Jadi, sama-sama. Kenyataannya kan tak begitu. Penerimaan dilakukan terus. Terakhir, jumlah driver Gojek di Samarinda ada 4.500 orang. Sementara per hari, penerimaan rata-rata di kantor (Gojek) bisa 30 sampai 40 driver baru. Kalau sebulan kan bisa capai seribu orang juga.
Baca: Namanya Lagi Naik Daun, Tapi Via Vallen Justru Alami Musibah Seperti Ini
Hal ini yang ingin dibicarakan Irfan bersama driver-driver Gojek lainnya untuk bersama Dishub Samarinda/ Kaltim.
"Kalau diajak komunikasi kan manajemen-manajemen, Tetapi, ketika ada
peraturan baru, kan yang di lapangan yang merasakan. Jadi, kami ingin juga difasilitas dengan Dishub, terutama Dishub Provinsi. Tolong libatkan kami juga," ucapnya.