Korupsi KTP Elektronik

Pernyataan Lawyer Terpatahkan, Mahfud MD Minta Setya Novanto Segera Menyerahkan Diri

Hal tersebut berdasarkan alasan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, yang dinilai Mahfud sudah terbantahkan.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD berdiskusi dalam acara peluncuran buku berjudul Akal Akal Akil di Jakarta, Selasa (25/11/2014). Buku yang membahas sejumlah hal mengenai kasus korupsi mantan Ketua MK Akil Mochtar tersebut ditulis oleh Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanurejo. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MD) Mahfud MD meminta Ketua DPR Setya Novanto menyerahkan diri, menyusul ditetapkannya kembali sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mahfud menjelaskan, sangkaan KPK terhadap Novanto sudah tidak bisa disangkal.

Hal tersebut berdasarkan alasan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, yang dinilai Mahfud sudah terbantahkan.

"Khusus untuk kasus dugaan korupsinya, saya kira sudah tidak bisa berkilah lagi. Alasan-alasan penasihat hukum yang disampaikan ke media yang sudah didiskusikan, semua sudah terbantahkan. Tak ada dasar teori yang membenarkan bahwa Novanto tidak bisa ditahan," kata Mahfud saat konferensi pers di Jalan Dempo Nomor 3, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).

Baca juga:

Benarkah Pemain Barcelona Dilarang Menembak Jarak Jauh? Lihat Statistik Musim Ini

Proses Naturalisasi Baru Rampung, Spaso Langsung Masuk Timnas, Ini Alasan Pemanggilannya

Ini Dia Calon Lawan Bali United di Liga Champions Asia

Peru Lolos Terakhir, Inilah Daftar Lengkap 32 Negara Peserta Piala Dunia 2018!

Cetak Sejarah! Asia Kirimkan 5 Negara di Piala Dunia 2018

Tak Cuma Buffon, 10 Pemain Top Dunia Ini Terpaksa Absen Unjuk Kebolehan di Piala Dunia 2018

Mahfud meminta agar Novanto menyerah dan segera menyiapkan diri menghadapi pengadilan, terkait kasus korupsi KTP elektronik yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun.

"Oleh sebab itu, sekarang tinggal kesadaran Novanto untuk menyerahkan diri atau dengan cara apapun polisi harus menemukan dia," tuturnya.

Pada Rabu (15/11/2017) malam kemarin, penyidik KPK bersama kepolisian menjemput paksa Novanto di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun hingga kini, keberadaan Novanto tak diketahui rimbanya. (Tribunnews.com)

Penulis: Rangga Baskoro

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved