Berita Nasional Terkini

Zero ODOL 2027 Dinilai Terlalu Cepat, Pengusaha Truk Minta Diajak Ngobrol

Aptrindo, menyayangkan belum adanya diskusi serius antara Kementerian Perhubungan dan para pengusaha truk, meski pemerintahan baru.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
SOSIALISASI ATURAN ODOL - Pemberian teguran kepada sopir yang melakukan pelanggaran over dimensi dan overloading (ODOL), masa sosialisasi diperpanjang hingga akhir tahun. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berharap pemerintah lebih terbuka melibatkan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang ditargetkan mulai berlaku penuh pada tahun 2027. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berharap pemerintah lebih terbuka melibatkan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang ditargetkan mulai berlaku penuh pada tahun 2027.

Agus Pratiknyo, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Aptrindo, menyayangkan belum adanya diskusi serius antara Kementerian Perhubungan dan para pengusaha truk, meski pemerintahan baru sudah hampir setahun berjalan.

“Akhirnya kami justru diajak diskusi sama Korlantas. Ya kami sampaikan masukan. Semangat Pak AHY soal Zero ODOL itu patut diapresiasi, tapi masa langsung nol? Tahapannya seperti apa?,” ujar Agus kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

Agus mengibaratkan kebijakan ODOL seperti penyakit kolesterol yang tak bisa disembuhkan secara instan. Harus pelan-pelan agar tidak menimbulkan masalah baru.

Baca juga: 7 Truk Batu Bara Ilegal Dibekuk, Diduga Aktivitas Perambahan Hutan di Area IKN Nusantara

“ODOL itu kayak kolesterol, nggak bisa langsung diberantas total. Bisa bahaya ke mana-mana. Harus dikendalikan bertahap,” jelasnya.

Menurutnya, para pengusaha truk sebenarnya tidak menolak program Zero ODOL.

Hanya saja, mereka berharap proses penyusunan kebijakan ini dilakukan secara inklusif, bukan sepihak.

“Kami nggak menolak kok. Tapi kalau cuma pemerintah yang mikir sendiri, tanpa pelaku usaha, ya belum tentu bisa jalan di lapangan,” tegas Agus.

Ia juga menyoroti pola komunikasi pemerintah yang dinilai lebih banyak melibatkan para sopir, namun belum menyentuh para pengusaha secara menyeluruh.

Jika kondisi ini terus berlanjut, Agus ragu target Zero ODOL pada 2027 bisa tercapai.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aptrindo: Persoalan Truk Odol Itu Seperti Penyakit Kolesterol."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved